Semarang, Gatra.com - Dimulainya even Olahraga Pelajar Asia Tenggara (ASEAN School Games) ke-11 ditandai dengan arak-arakan (torch riley) pembawa obor api abadi dari Mrapen, Kabupaten Grobogan menuju kota Semarang, Rabu (17/7).
Pengambilan api abadi pada pukul 10.00 WIB dilakukan oleh Bupati Grobogan, Sri Sumarni, yang kemudian diserahkan kepada Sekda Jateng, Sri Priyono. Dari situ, obor api abadi diestafetkan oleh para atlet menuju kota Semarang dengan pengawalan patwal dan kendaraan kabin.
Obor api abadi tiba di Semarang sekitar pukul 14.00 WIB. Para atlet yang mengarak obor singgah di gedung Lawangsewu, untuk selanjutnya obor diserahkan secara estafet kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Dari Lawangsewu, Ganjar Pranowo yang didampingi istri, Siti Atiqoh Pranowo, memberikan obor api abadi kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Hendi, sapaan Wali Kota, beserta jajaran Forkompinda Kota Semarang dengan berseragam olahraga membawa obor dengan berlari menuju halaman Balai Kota Semarang di Gedung Moch. Ikhsan.
Sesampai di Balai Kota Semarang, bersama Gubernur Ganjar Pranowo dan panitia ASG ke 11, Hendi melakukan upacara seremonial penyalaan api abadi pada sebuah tungku. Selanjutnya api abadi itu diinapkan semalam di Balai Kota Semarang.
Direncanakan, pada esoknya, Kamis (18/7) api abadi dibawa dengan iringan sepeda ontel menuju holy stadium. Api abadi akan diserahkan kepada Menpora dan Ganjar, serta Puan Maharani untuk dinyalakan di coldrown
Dalam sambutannya pada acara seremonial itu, Hendi mengatakan bahwa selama penelenggaraan ASEAN School Games, Indonesia baru satu kali meraih juara umum, yaitu pada ASG di Brunai Darussalam. "Hari ini Kota Semarang mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah ASEAN Games ke-11, kita akan bawa Indonesia sebagai juara umum," katanya.
"Di 2012 ASG Surabaya kita runner up, dan sudah empat kali runner up. Maka, di Semarang, kita akan bawa sebagai juara umum," ujar Hendi menandaskan tekadnya.
Untuk menyemarakkan ASG ke-11, Hendi mengajak semua siswa sekolah, perangkat desa, kelurahan, kecamatan dan SKPD agar menyempatkan hadir dan memenuhi venue di sembilan cabang olahraga.
"Kami imbau para lurah, camat, untuk bisa mengerahkan warganya ikut nonton dan mendukung atlet-atlet kita agar bersemangat bertanding. Jika masih ada venue yang kosong, maka saya akan githik (marahi) saudara sekalian," kata Hendi berseloroh. Dan para hadirin pun menyambut dengan tepuk tangan meriah.