Jakarta, Gatra.com - Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian (Kementan) mengingatkan kembali kepada masyarakat agar senantiasa patuh karantina.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil dalam Penandatanganan Pedoman Kerja antara Barantan dan Kepolisian RI (Polri) di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (17/7).

"Sesuai dengan undang undang yang ada, tugas kami adalah untuk menjaga keluar masuknya hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan yang masuk melalui penyelundupan," jelasnya.

Ali menceritakan pihaknya kerap menolak permohonan pemeriksaan ulang terhadap produk yang tidak lolos uji karantina.

"Dulu bisa saja bersih, sekarang bisa saja daerah asalnya ada penyakit. Artinya kami butuh bantuan, bisa saja besok terpengaruh penyakit," ungkapnya.

Kemudian, ia mengatakan pihaknya kerap bekerjasama dengan Kepolisian RI (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam operasi karantina. Ali menjanjikan layanan prioritas bagi pengguna jasa karantina yang patuh dan memiliki risiko rendah.

Asisten Kapolri Bidang Operasi, Martuani Sormin menegaskan pihaknya mendukung upaya yang dilakukan oleh Barantan. "Saya perintahkan seluruh anggota agar melindungi sumber daya alam hayati kita. Dijaga bersama TNI dan pihak lainnya," katanya.

Adapun Barantan mencatat bahwa sejak tahun 2017 pihaknya telah menindak 40 kasus penyelundupan dengan barang bukti 92 ton komoditas pertanian seperti beras, bawang, dan telur di wilayah Jayapura (Papua), Jambi, Pekanbaru (Riau), serta Entikong (Kalimantan Barat).