Home Politik ICW: Ada Gangguan Politik dalam Kasus Novel Baswedan

ICW: Ada Gangguan Politik dalam Kasus Novel Baswedan

Jakarra, Gatra.com - Koordinator Divisi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz menyatakan ada gangguan politik yang akhirnya membuat Presiden Joko Widodo tidak dapat mengungkapkan kasus penyiraman air keras kepada mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. 

"Kasus Novel ini sudah berusia 800 hari namun belum ada terungkap pelaku dan motif di balik penyerangan. Negara harus hadir dalam pengungkapan kasus Novel, namun sepertinya ada gangguan politik di sekitar Presiden yang mencegahnya untuk bongkar perkara ini," kata Donal dalam Evaluasi Satu Periode Pemerintahan Bidang Hukum dan Politik, Nawacita Antara Janji dan Realisasi, di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Rabu (17/7).

Donal menduga mungkin secara personal, Presiden adalah orang yang memiliki sifat baik tetapi karena di belakang dan sekelilingnya terdapat kepentingan dan gangguan politik, maka kasus Novel Baswedan tidak terungkap saat ini. 

“Perlu ada langkah serius dari Presiden agar tidak selalu menjadi pertanyaan berkepanjangan publik kepada negara,” katanya.

Donal  menduga karena gangguan politik tersebut, membuat Presiden Jojowi berpikir dua kali bila akan mengunjungi Novel Baswedan. 

Donal mengatakan bahwa Novel adalah seseorang yang bukan hanya bertugas di KPK saja, tetapi juga merupakan agen negara untuk memberantas kasus korupsi di Indonesia.

"Novel menjalankan tugas negara dalam memberantas korupsi di Indonesia melalui KPK, sebagai mandat negara sehingga apabila mengalami penganiayaan, seharusnya negara hadir dalam pengungkapannya. Tetapi justru hingga saat ini, tidak ditemukan motif bahkan pelaku dibalik penyiraman air keras kepada dirinya (Novel Baswedan)," ujarnya.

Donald berharap ada langkah kopngkrit untuk segera mengungkap kasus Novel, karena publik akan terus berharap dan menunggu kasus ini segera dituntaskan. 
 

167

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR