Palembang,Gatra.com – Ketersediaan pupuk di Sumatera Selatan (Sumsel) dinyatakan cukup guna memenuhi kebutuhan masyarakat petani meski program menanam padi dengan tiga kali panen setahun mulai digalakkan.
Plh Seksi Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Syarifudin Umri mengatakan pihaknya memprediksi kebutuhan pupuk pada tahun ini akan sama dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, persediaan pupuk diprediksi akan memenuhi kebutuhan petani.
“Program tiga kali panen padi dalam satu tahun tidak memberikan efek pada kebutuhan pupuk. Alokasi tahun 2019 yang diberikan ke 17 kabupaten/kota saja hingga saat ini belum habis," ungkapnya usai acara Forum Komunikasi Perpupukan di Hotel Emilia Palembang, Selasa (16/7).
Dijelaskannya, pemerintah baru akan menambah alokasi pupuk jika realisasi pupuk tahun tersebut yang telah diterima kabupaten/kota sudah habis hingga 90%. Jika kebutuhan pupuk telah habis, maka akan dilakukan re-alokasi pemenuhannya. “Jika kurang, baru di-arelokasi,” sambungnya.
Meski menyatakan kecukupan, dia tidak menyebutkan seberapa detail kebutuhan pupuk di Sumsel selama tahun ini. Saat ini, penyediaan pupuk memerlukan kerjasama dengan pemerintah kota dan kabupaten guna melaporkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Bersubsidi (RDKK).
"Sekarang RDKK dilaporkan melalui online atau disebut E-RDKK. E-RDKK sendiri kadang belum sampai ke kita dalam jangka waktu yang ditentukan," akunya.
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Yustinaus menilai, program tiga kali panen di Sumsel diprediksi tidak mempengaruhi jumlah kebutuhan pupuk. Program tersebut tidak serta merta meningkatkan kebutuhan pupuk berlipat ganda.
“Tidak semerta-merta tiga kali tanam tiga kali pupuk, tentu ada ruang waktu, mungkin saja tanam pertama membutuhkan tiga kg pupuk, tanam kedua dua kg pupuk," ucapnya.
Reporter : Karerek