Jakarta, Gatra.com - Dalam rangka persiapan Food Security Summit ke-4 di 2020, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sejak Januari 2019 melaksanakan serangkaian kegiatan dalam bentuk Roundtable dan Focus Group of Discussion (FGD) atas beberapa komoditas pangan dan perkebunan. Beberapa hasil dan rekomendasi Roundtable dan FGD tersebut disampaikan langsung kepada Pemerintah lewat Presiden Republik Indonesia sebagai masukan bagi penyusunan kebijakan atau untuk ditindak lanjuti dalam waktu tidak terlalu lama.
"Hasil FGD akan kami rumuskan dalam bentuk kesimpulan dan rekomendasi yang akan disampaikan pada pemerintah," kata Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Industri Makanan Kadin, Herman Rachman, usai FGD tentang "Pembangunan Ekonomi dan Pangan Di Perbatasan Mendukung Ketahanan Pangan Nasional" di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Selasa (16/7).
Baca Juga: Ini 6 Rekomendasi Kadin untuk Ketahanan Pangan di Perbatasan
Ketahanan pangan Nasional mencakup seluruh wilayah Republik Indonesia, dari Sabang hingga Marauke. Mencakup wilayah perbatasan dan wilayah Nusantara secara keseluruhan. Ketersedian dan keterjangkauan pangan oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk rakyat yang berada di wilayah perbatasan dan termasuk oleh mereka yang berpenghasilan rendah, harus dijamin oleh Negara. Pentingnya ketahanan pangan di wilayah perbatasan, nantinya juga akan berkaitan dengan ketersediaan pangan Indonesia di masa depan.
Kadin Indonesia sebagai kumpulan para pengusaha yang beroperasi di seluruh wilayah Nusantara termasuk wilayah perbatasan, mempunyai kewajiban untuk mengajak dan mendorong anggotanya turut berpartisipasi aktif di dalam membangun ekonomi, pertanian, dan pangan di wilayah perbatasan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
"Dengan kuatnya ketahanan pangan di perbatasan, akan semakin kuat pula pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pembangunan ekonomi dan pangan di perbatasan menjadi penting. Sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan mendukung ekspor ke negara tetangga," sebut Ketua Komite Tetap ICT Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan, Andi Bachtiar Sirang di tempat yang sama.
Baca Juga: Indonesia Siap Bantu Penyelesaian Dampak Perubahan Iklim
Penyediaan pangan ke depan menghadapi masalah yang semakin kompleks dan merisaukan semua negara di dunia, apalagi bagi Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar (sekitar 265 juta jiwa). Meski demikian, berdasarkan potensi sumber daya dan perkembangan inovasi pertanian, Indonesia optimistis mampu menyediakan pangan untuk keperluan sendiri untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Bahkan sangat memungkinkan untuk membantu negara tetangga dan sahabat yang memerlukannya.
FGD tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat dari kementerian dan ahli di bidang ekonomi dan pertanian. Diantara mereka adalah Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi; Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Suhajar Diantoro; dan Anggota Kelompok Ahli BNPP, Sinis Munandar.