Jakarta, Gatra.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menyindir partai pengusung yang memenangkan Pilkada DKI Jakarta pada 2017 silam, PKS dan Gerindra. Akibat kurang kompak, kursi Wakil Gubernur DKI yang ditinggalkan Sandiaga Uno hingga saat ini belum juga terisi.
"Kami sudah mengirim surat ke DPRD dan Gubernur. Bukan juga salah Pak Anies, tergantung partai pengusung juga, jadi kuncinya di partai pengusung. Kan cuma ada dua partai pengusung, masa dua partai aja tidak bisa kompak," kata Tjahjo usai Raker Nasional Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional, Jakarta, Selasa (16/7).
Tjahjo menambahkan, kekosongan posisi Wagub bukan sepenuhnya kesalahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sejauh ini, mekanisme untuk memilih Wagub sudah berjalan sebagian.
"UU pilkada dan itu kewenangan partai pengusung. Jadi partai pengusung memberikan nama-nama kepada Gubernur, lalu Gubernur membawa nama tersebut ke DPRD, lalu DPRD memilih satu atau dua nama yang diusung Gubernur. Setelah itu mau voting atau musyawarah mufakat itu terserah," tutur Tjahjo.
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dilantik pada 2017 silam setelah mengalahkan pasangan Basuki Tjahja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Namun, pada Agustus 2018 lalu, Sandi mengundurkan diri sebagai wagub untuk maju sebagai calon wakil presiden 2019 menemani Prabowo Subianto.