Jakarta, Gatra.com - Basis kekuatan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) masih terpusat di Pulau Jawa.
Meski demikian, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Polisi Dedi Prasetyo mengatakan pengaruh JI telah menyebar ke daerah lain di Indonesia. Salah satunya adalah Papua.
“Pengaruhnya signifikan, di Jawa Tengah dan sebagian di Jawa Timur, di wilayah Sumatera, lalu ada di Kalimantan tidak banyak. Lalu di Sulawesi juga tidak banyak dan mereka bisa menembus hingga ke Papua Barat,” kata Dedi saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/7).
Dedi menambahkan anggota JI sangat lihai. Mereka menyusup dan melakukan pendekatan ke masyarakat melalui berbagai kegiatan, misalnya pengajian.
“Pola pendekatan khas itu dipakai sama dia (JI) dalam rangka menyebarkan paham dia, karena dia menilai pahamnya paling benar,” ungkap Dedi.
Kelompok yang dipimpin PW ini juga membentuk jaringan kecil, seperti jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Namun perbedaannya, JI bergerak lebih kuat, terstruktur dan efektif daripada JAD.
Hingga saat ini, polisi telah mengamankan pimpinan JI, PW, beserta anak buahnya, yakni MY, BS, A dan BT. Dedi menyebut, Densus 88 Antiteror masih terus melakukan pemetaan jaringan tersebut.