Lombok Barat, Gatra.com-Gempa di Bali berefek pada proses belajar-mengajar di Lombok Barat dan Kota Mataram pada Selasa (16/7). Nurmala, guru SD 4 Bajur, Lombok Barat mengatakan, pihak sekolah lebih dulu memulangkan muridnya karena terjadi gempa.
"Kita sepakat sejumlah dewan guru untuk memulangkan anak-anak kita terlebi dahulu, karena khawatir menimpa anak-anak kita akibat gempa susulan yang bisa saja terjadi,” ujar Nurmala kepada Gatra.com, Selasa (16/7).
Selain itu, dari Mataram dilaporkan, ratusan siswa di SMPN 6 Mataram, segera dievakuasi ke halaman sekolah.
Nurmain, salah seorang guru di sekolah tersebut menjelaskan, saat gempa terjadi ada 300-an lebih siswa baru yang tengah memperoleh masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
"Semua dewan guru dan siswa baru merasakan getaran gempa dan langsung berhamburan keluar menuruni anak tangga untuk mencari titik kumpul ataupun titik evakuasi lainnya,” terang Nurmain.
Dari Lombok Barat dilaporkan, ratusan jamaah calon haji (JCH) yang tergabung dalam kloter gabungan terlihat panik saat pelepasannya oleh Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid di Bencingah Agung, Gerung.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Barat H Jaelani,S.Pd,M.Pd menjelaskan, ketika jamaah haji di lepas oleh Bupati seketika terjadi gempa. CJH pun segera keluar dari gedung pelepasan ke lapangan yang lebih luas.
“Para calon jamaah langsung menuju asrama haji Mataram dengan menggunakan bus. Namun karena getaran gempa Jembarana, para calon jamaah haji panic dan mencari tempat berlindung sambil membawa barang-barang kelengkapan haji mereka,” kata jaelani.
Ia berharap semoga para jamaah diberikan kekuatan dan perlindungan menuju Makkah Al-Mukarromah,” tambah Jaelani.