Jakarta, Gatra.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar kegiatan Pemanfaatan Minyak Sawit untuk Green Fuel dalam Mendukung Ketahanan Energi dan Kesejahteraan Petani Sawit di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (16/7). Kepala BPPT, Hammam Riza mengatakan, saat ini Indonesia kaya akan bahan bakar nabati.
Hammam mengungkapkan, saat ini CPO Indonesia sudah mencapai 44-46 juta ton per tahun dari lahan seluas 14 juta hektare (ha). Hal itu diperkirakan akan terus meningkat pada 2050 nanti dan Indonesia diperkirakan memproduksi hingga 51,7 Juta Ton. Menurutnya, diperkirakan pada 2030 nanti Indonesia akan mengalami oversupply atau kelebihan produksi.
"Untuk mencegah oversupply, maka kita harus melakukan diversifikasi terhadap penggunaan minyak sawit. Salah satu bentuknya adalah penggunaan bahan bakar berbasis sawit. Ini yang harus kita dorong penggunaan bahan bakar sawit," ungkap Hammam di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (16/7).
Selain itu, usaha diversifikasi bahan bakar juga diakui Hammam dapat menekan biaya impor Indonesia, karena saat ini tingkat konsumsi bahan bakar di Indonesia makin meningkat. Dengan adanya diversifikasi bahan bakar lewat sawit ini, maka Indonesia akan mempunyai alternatif lainnya di bidang bahan bakar.
"Pemanfaatan sawit ini sebagai salah satu semangat diversifikasi yang digalakkan. Ini akan terus kami dorong. Selain itu, pemerintah terus mengkaji penerapan biodiesel 30% (B30)," kata Hammam.