Jakarta, Gatra.com - Diet tak seimbang yang dilakukan calon ibu dapat menyebabkan anak lahir dengan kekurangan gizi (stunting). Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Jawa Timur, drg. Vitria Dewi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (16/7).
“Remaja putri zaman sekarang ini kan lebih suka punya badan yang kecil, jadi diet. Semakin kurus akan semakin bangga. Padahal, sebenarnya berbahaya bagi remaja putri. Apalagi kalau nanti jadi calon ibu, bisa berdampak pada kematian yang tinggi, serta bayi lahir dengan berat badan kecil dan berpotensi stunting,” jelas Vitria.
Informasi ini perlu disampaikan ke masyarakat, khususnya remaja putri. Sebab, kata Vitria, angka pernikahan remaja cukup tinggi misalnya di wilayah Situbondo dan Bondowoso, Jawa Timur. Selepas SMA atau SMP, mereka memutuskan untuk menikah.
Ketika remaja putri memutuskan menikah di usia dini dengan kondisi gizi yang tidak baik akan sangat membahayakan. Nantinya, dapat mengakibatkan remaja putri yang menjadi calon ibu tersebut kekurangan gizi dan mengidap penyakit anemia.
Vitria melanjutkan, untuk menghindari anemia, remaja putri membutuhkan gizi yang seimbang. Di samping itu juga mendapatkan asupan zat besi yang tinggi dari makanan berprotein seperti ikan, telur, hati dan beberapa sayur-sayuran yang mengandung zat besi.
“Memang kita harus mengonsumsi makanan yang gizinya cukup dan seimbang. Sayangnya, remaja saat ini lebih suka punya badan yang langsing, sehingga makanannya pun jadi kurang gizi. Diet itu bukan tidak makan sama sekali. Tetap makan, tapi porsinya saja yang tidak berlebihan dan melakukan aktivitas fisik,” tutupnya.