Jakarta, Gatra.com - Direktur Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Basan dan Baran, Heni Yuwono mengatakan, sarana dan prasaran (Sarpras) pelatihan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) masih minim.
Saat ini jumlah narapidana dan tahanan di seluruh Indonesia sekitar 265.000 orang. Sekitar 30.000 di antaranya berada di Jakarta.
"Kalau kita bicara sarana dan prasarana pelatihan di lapas, memang membutuhkan sangat banyak dan kondisi pembinaan masih minimalis," ujarnya di The East, Jakarta, Selasa (16/7).
Menurutnya, kewajiban pemerintah dalam membina WBP harus terpenuhi, mengingat WBP akan terjun ke masyarakat setelah tuntas menjalani masa hukuman.
"Dari sekian banyak (narapidana), tentu saja cita-cita kita adalah membina mereka semuanya. Tidak ada pilih kasih atau pun perbedaan di semua warga binaan yang ada di lapas dan rutan," jelasnya.
Dia menambahkan, banyak bidang pelatihan yang diberikan dalam pembinaan WBP berdasarkan minta dan talenta yang dimiliki. Selain fasilitas, support anggaran juga perlu diperbesar.
"Nah ini untuk supporting anggaran yang juga harus didukung, tapi karena kita dari pemerintah memang kondisinya belum optimal dalam artian yang diurus banyak sekali," kata Heni.
Sebagai solusi, kerjasam dengan stakeholder eksternal seperti LSM dan Yayasan wajib dilakukan. Seperti yang sedang dilakukan Direktorat Jendral Pemasyarakatan saat ini yang bekerjasama dengan Second Chance Foundation untik menggalang donasi melalui kegiatan Charity Run.