Didirikan sejak 2013, D-4 Teknologi Game PENS ikut berperan dalam industri gim. Kampus ini berusaha mencetak programmer gim mumpuni.
Jakarta, GATRAreview.com - Tiada terlintas dalam benak Mochammad Rizal Al Anshori, 24 tahun, kuliah di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Apalagi jurusan yang ia tekuni Teknologi Game. Sang guru yang mendaftarkan Rizal masuk PENS ketika ia masih sekolah di SMKN 3 Surabaya. “Berhubung saya suka game ..., alhamdulillah masuk,” kata Rizal kepada GATRA. Setelah lulus diploma empat (D-4), mahasiswa yang tengah menyusun skripsi ini akan lanjut pascasarjana. Ia juga punya rencana ingin membangun usaha rintisan (startup) di industri gim.
PENS, terutama jurusan Teknologi Game, memang sedang meramaikan jagat industri gim digital. Hasil pencarian GATRA di Playstore, ada 41 aplikasi yang diluncurkan Teknologi Game PENS. Dari jumlah itu, 14 aplikasi bisa diunduh, yaitu Basic Game, Dream Hit, Wurbo, KUBA Kisah Utsman Bin Affan, Star Land : AR, Test IAP fix, AR Belajar Tata Surya, Fire, Multi Race, Slime Dominator, Bentengan, Makan Sabun Dengan Sayur Kol, Medieval Combat Arena, dan VR Kampung Coklat. Aplikasi lainnya masih dalam tahap pengembangan.
Jurusan D-4 Teknologi Game PENS resmi dibuka dan menerima mahasiswa baru pada 2013. Butuh waktu tiga tahun sejak persiapan hingga resmi dibuka. Ketua Jurusan D-4 Teknologi Game Mohamad Safrodin menuturkan, program studi (prodi) ini dirintis sejak 2010. Ketika itu, Safrodin bersama beberapa dosen lulusan S-2 Game Tecnology Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dikumpulkan oleh Direktur PENS yang kala itu dijabat Dadet Pramadihanto. Mereka ditugasi membuat rumusan prodi baru terkait gim.
Tentu saja, tim perintis saat itu harus mengadakan berbagai persiapan. Langkah awal, yakni menginput jumlah lulusan SMK terutama jurusan Multimedia dan Animasi. Data 2011, terdapat 934 SMK yang mempunyai jurusan Multimedia dan 47 SMK jurusan Animasi. Belum lagi jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Rekayasa Perangkat Lunak (IT).
Setelah itu, mereka meriset kurikulum prodi Teknologi Gim di berbagai universitas yang masuk dalam jajaran top 10 dunia. "Kami mengambil kurikulum dari mereka untuk dipersiapkan menjadi kurikulum kita," ujar Safrodin. Selain itu, pihaknya juga mendata daftar studio gim di Indonesia dari Asosiasi Game Indonesia (AGI).
AGI yang dibentuk pada 2013, menurut Safrodin, turut memengaruhi perkembangan industri gim Indonesia. Keberadaan AGI menunjukkan, gim bukanlah sekadar permainan anak kecil, melainkan sudah menjadi suatu industri tersendiri. AGI bertujuan menjadi wadah bagi perusahaan gim seperti developer, publisher, animasi, hardware, payment, dan berbagai aplikasi pendukung gim lainnya. "Dengan terbentuknya AGI, saya berharap industri gim di Indonesia dapat mendominasi, baik di tingkat nasional maupun internasional," kata Safrodin.
Berbagai komunitas gim di daerah juga bermunculan, seperti di Yogyakarta dan Bandung. Di Surabaya ada GADAS (Game Developer Arek Suroboyo). Di PENS sendiri juga tumbuh aneka komunitas, seperti komunitas komposer musik, animasi, progamming, board game, dan e-sports. Atas prakarsa AGI dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), tiap tahun diselenggarakan acara Game Prime. PENS pernah menjadi tuan rumah Game Prime 2016.
Jurusan Teknologi Game PENS menyediakan lima laboratorium penunjang. Ada laboratorium media digital dengan 31 komputer Apple iMac terbaru dan 17 iPad. Lalu, ada laboratorium grafika komputer dengan 31 komputer touch screen, teknologi NFC, dan JBL audio.
Laboratorium motion capture diisi dengan optitrack camera yang menangkap gerakan untuk dijadikan animasi dan master gerakan dalam gim. Laboratorium mekanika gim didukung graphic card terkini. Kemudian, laboratorium studio gim yang dilengkapi perangakat konsol, seperti Wii Nintendo, Xbox, PlayStation, flight simulator, driving simulator, dan Kinect Sensor.
Hingga kini, jurusan Teknologi Game PENS sudah meluluskan dua angkatan yang mencapai sekitar 50 alumni. "Masing-masing angkatan kami hanya menerima 30 mahasiswa," kata Safrodin.
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki, para lulusan bisa bekerja di perusahaan gim atau menciptakan bisnis gim sendiri, industri desain, pengembangan perangkat lunak, serta riset dan pengembangan untuk industri kreatif. “Ada juga yang bekerja di Software House. Sekitar enam orang melanjutkan ke jenjang pascasarjana. Ada satu orang kebetulan agak lain, yaitu jadi PNS di Lumajang sebagai Asisten Bidan,” kata Safrodin tersenyum.
Menurut Safrodin, menjadi gamer tidak cukup asal milenial, tetapi juga perlu dipikirkan skema bisnisnya. “Yang harus didorong adalah agar anak bangsa berkesempatan menghasilkan gim sekelas DOTA, PUBG. Kalau perlu, dengan mengarahkan konten yang tidak meninggalkan nilai moral keindonesiaan dan untuk membentuk itu butuh ekosistem yang kondusif," tuturnya.
Fitri Kumalasari dan Abdul Hady JM (Surabaya)
Prestasi yang diukir PENS
31 Mei 2013
Piagam Penghargaan karya 3 Penari sebagai Nominasi Animasi 3D – Motion Capture, hasil karya Nyimas Ariny S (Penyelenggara: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur).
24 Mei 2014
Juara Favorit Lomba Cipta Karya Software Kategori Mahasiswa, karya Mastuti Puspitasari (Penyelenggara: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Tingkat: Regional Jawa Timur).
15 November 2015
Pemenang 1 Kategori Games #PahlawanMuda Apps Challenge Code For Vote 3.0, karya Yulita Ayu Rengganis (Penyelenggara: KPU Kota Surabaya. Tingkat: Regional Jawa Timur).
20 Maret 2016
Juara III Game Dev Competition Kategori Umum MAGE (Multimedia and Game Event), karya Dio Al Sabah Akbar Zain dan IDMA Krisna Pradyana (Penyelenggara: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Tingkat: Regional Jawa Timur).
14 Mei 2016
Finalis Kompetisi Cipta Aplikasi Edukasi Tingkat Nasional, karya Miftakhul Firdaus dan Imanuel Revana (Penyelenggara: Unity Educomp Universitas Negeri Yogyakarta. Tingkat: Nasional).
29 Juni 2016
Juara I Lomba Cipta Karya Software Kategori Game, karya Dio Al Sabah Akbar Zain dan IDMA Krisna Pradyana (Penyelenggara: Enumeration 2016 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Tingkat: Regional Jawa Timur).
19–21 Juli 2016
Juara II Musabaqah Desain Aplikasi Komputer Al-Quran, karya Yulita Ayu Rengganis (Penyelenggara: MTQ Tingkat Mahasiswa Regional Jawa Timur ke IV Universitas Trunojoyo Madura. Tingkat: Regional Jawa Timur).
19 Oktober 2016
Juara I Gear VR Challenge, karya Dio Al Sabah Akbar Zain (Penyelenggara: Indonesia Next Apps 3.0 Samsung di Jakarta Intercontinental Hotel. Tingkat: Nasional).
14 Desember 2016
Juara II Kompetisi Mobile Game Development, karya Billy Putra Kusuma Wardhana dan Fidelis Yoga Pratama (Penyelenggara: Kediri Gamefest, Budaya Kediri, Pemkot Kediri. Tingkat: Regional Jawa Timur).
14 Desember 2016
Juara Harapan II kompetisi Mobile Game Development, karya Haidar Abhirama, M. Eryan Wicaksono, dan Bimaswara Adam Noval (Penyelenggara: Kediri Gamefest, Budaya Kediri, Pemkot Kediri. Tingkat: Regional Jawa Timur).
31 Agustus 2018
Juara II Mobile Game Edukasi, karya M. Khoirur Rizal, Bimaswara Adam Noval, dan M. Eryan Wicaksono (Penyelenggara: Anifest 2018-Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Tingkat: Regional Jawa Timur).
31 Agustus 2018
Juara III Mobile Game Edukasi, karya Bayu Luky (Penyelenggara: Anifest 2018-Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Tingkat: Regional Jawa Timur).
Sumber: www.gametech.pens.ac.id