Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa potensi sawit nasional dapat dimanfaatkan untuk ekonomi Indonesia.
Menko Luhut mengatakan pemanfaatan sawit sangat bermanfaat untuk pengurangan impor di tiap tahunnya. Indonesia mengimpor energi hingga 300 triliun tiap tahunnya.
Luhut mengajak agar Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bisa mencari suatu inovasi melalui green fuel sawit ini.
"Coba kita lihat, tiap tahunnya angka impor energi itu sangat besar sampai Rp 300 triliun untuk energi. Sekitar 50% energi Indonesia pada waktunya akan impor. Ini yang bisa ditekan dari pemanfaatan green fiel sawit," ungkap Luhut dalam acara Pemanfaatan Minyak Sawit untuk Green Fuel dalam Mendukung Ketahanan Energi dan Kesejahteraan Petani Sawit. di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (16/7).
Luhut mengatakan untuk mengatasi permasalahan impor tersebut, pemerintah akan mengoptimalkan Biodiesel 30% atau B30, agar impor bisa dihemat hingga US$3 miliar. Jika dibiarkan, impor akan membuat neraca transaksi berjalan menjadi defisit.
"Peran kelapa sawit ini sebetulnya sangat penting. Kemarin kita sudah berbicara dengan Presiden. Rencana kita akan masuk B30, ini penting tentunya untuk bisa menghemat biaya sampai US$3 miliar," kata Luhut.
Luhut juga mengajak pihak BPPT untuk bersama-sama memajukan Indonesia lewat inovasi teknologi.
Luhut sempat mengkritisi BPPT yang sampai saat ini dinilainya belum terlalu mendorong pemanfaatan sumber daya Indonesia yang berlimpah.
Dia menyarankan agar BPPT berfokus pada inovasi terlebih dahulu ketimbang berbagai inovasi namun tidak ada yang berjalan.
"Ayo BPPT kita majukan negara ini bersama. Kita lihat BPPT itu banyak programnya. Saran saya lebih baik kita fokus pada satu inovasi dulu tapi berjalan, daripada banyak mengkosepkan inovasi tapi tidak ada yang berjalan," ungkap Luhut.