Denpasar, Gatra.com - Plt Ketua DPD Partai Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih menanggapi positif pertemuan anatara dua tokoh yang pernah menjadi rival di Pilpres tahun ini, Joko Widodo-Prabowo Subianto. Pertemuan atau silatruahmi seperti itu merupakan hakikat dari demokrasi.
"Demokrasi bukan perang, yang harus ada mati dan hidup. Ya,sangat bagus, jika dilihat demokrasi yaitu, bagaimana kita memilih pemimpin yang baik. Diadopsi serta diinginkan oleh masyarakat. Atau cara kita menentukan pilihan yang terbaik," jelas di Renon, Bali, Selasa (16/7).
Dia juga memuji pidato yang disampaikan calon presiden terpili, Jokowi karena mengajak semua pihak untuk berkolaborasi, bersatu, guna membangun negeri saat ini maupun yang akan datang.
"Saya lihat pendapat Bapak Presiden sangat nasionalis dan Pancasilais. Lebih menekankan kemajuan bangsa. Presiden melihat kemajemukan dimiliki bangsa Indonesia ini merupakan keindahan. Serta merupakan hal sangat menguntungkan jika kita dapat memeliharanya dengan baik" tutupnya.
Reporter: A.A. Gede Agung
Editor: Wem Fernandez