Home Gaya Hidup Enam Ekor Komodo Sitaan Dilepasliarkan di Pulau Ontoloe

Enam Ekor Komodo Sitaan Dilepasliarkan di Pulau Ontoloe

Kupang, Gatra.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur menyerahkan 6 ekor satwa komodo (Varanuskomodoensis) kepada Balai Besar KSDA NTT. Penyerahan itu dilaksanakan di Pulau Ontoloe, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada NTT. Keenam ekor Komodo ini masih dikarantina dikandang habituasi milik BBKSDA NTT untuk menyesuaikan dengan iklim dan pekan depan akan dilepasliarkan.

Sesuai siaran Pers Humas BBKSDA NTT kepada Gatra.com Senin malam (15/7), penyerahan itu disaksikan oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indra Exploitasia, Direktur Tipiter Mabes Polri Brigjen Fadil Imran, Perwakilan Polda Jawa Timur Ignasius Purwadi.

Selanjutnya Perwakilan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Yusuf Sumalong, Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Ahmad Virza Rudiansah, Pejabat BBKSDA Jawa Timur Nandang, Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara, Pejabat dari Pemprov NTT dan dari Kabupaten Ngada.

Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara, mengatakan, selama karantina di kandang, 6 ekor komodo ini akan diawasi selama beberapa hari sebelum dilepasliarkan. “Kami akan mengawasi selama tiga sampai tujuh hari sebelum dilepas,” kata Timbul.

Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya, pemilihan di Pulau Ontoloe di Kabupaten Ngada untuk dilepasliarkan 6 ekor komodo, karena berdasarkan hasil uji DNA yang dilakukan oleh LIPI, diketahui komodo yang hendak diperjualbelikan itu hampir sama dengan komodo yang ada di Pulau Ontoloe tersebut. “Keenam ekor Komodo ini ada kemiripan genetika dengan komodo yang berada di Pulau Flores bagian utara,” katanya.

Selain itu, pelepasliaran di Pulau Ontoloe ini juga agar mudah dilakukan pengawasan oleh BBKSDA. Untuk diketahui, Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Polda Jawa Timur mengungkap jaringan perdagangan satwa liar yang menyelundupkan 41 ekor komodo ke luar negeri. "Yang jelas dikirim di tiga negara di wilayah Asia Tenggara melalui Singapura," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur Kombes Akhmad Yusep Gunawan.

228