Semarang, Gatra.com - Nama Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) digadang-gadang untuk kembali masuk dalam bursa calon Wali Kota Semarang pada Pilwakot 2020.
Menanggapi hal itu, Hendi mengaku akan siap menerima apa pun keputusan pimpinan pusat PDIP. Termasuk jika rekomendasi jatuh kepada pihak lain.
"Rekomendasi pusat belum turun. Prinsipnya, siapa pun yang mendapatkan rekomendasi, sudah menjadi tugas kawan-kawan di Semarang untuk all out memenangkan Pilwalkot Semarang 2020," kata Hendi, di Semarang, Senin (15/7).
Meskipun begitu, Hendi juga menyatakan, pilkada serentak 2020 tahapannya masih panjang. Bahkan, KPU belum membuka proses tahapan mengenai pilwakot 2020. "Tapi yang saya tangkap dari KPU, September sudah mulai tahapannya," katanya.
Ditanya soal peluangnya kembali bertarung pada pilwakot Semarang 2020, Hendi terkesan belum mau menyatakan terbuka. Padahal, jika melihat aturan dari KPU, politisi PDIP itu masih memiliki kesempatan satu periode untuk kembali berpeluang memimpin Kota Semarang.
"Terpenting kekompakan teman-teman makin solid, karena pertandingannya kurang 13 bulan lagi. Kalau menurut KPU apakah aturannya boleh apa tidak. Tapi, seingat saya, kita sudah melakukan komunikasi, KPU pernah mengatakan masih dimungkinkan," katanya.
Disinggung faktor budaya pada PDIP yang bakal mengusung kembali petahana. Secara pribadi, Hendi menegaskan bahwa di PDIP, di tingkat akar rumput harus mampu menerjemahkan perintah dari tingkat pimpinan pusat, dan di tingkat pimpinan pusat masih mengakomodasi suara pada tingkat akar rumput.
"Nah, apa pun itu, pada saat itu adalah tugas. Maka akan kita jalankan dengan sepenuh hati, termasuk pada saat rekomendasi tidak kepada saya, saya pun harus tetap total untuk menangkan pilwakot 2020, kalau soal kebiasaan itu, tanya ke pimpinan pusat ya. Tugas saya hanya menerima perintah pusat," ujanya.