Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta, Rian Ernest, menyebutkan ada dugaan politik uang dalam proses pemilihan Wagub DKI Jakarta.
"PSI mengeluarkan pernyataan itu setelah mendengar beberapa rumor, yang langsung keluar dari mulut elit politik. Jadi aksi PSI ini justru untuk menyelamatkan kualitas demokrasi di DKI Jakarta," ungkap Ernest saat dihubungi Gatra.com, Senin (15/7) malam.
Ernest menuturkan, politik uang yang ia maksud terkait dengan segala proses pemilihan Wagub DKI Jakarta. Namun Ia tidak menyebutkan secara rinci mengenai sumber informasi yang didapat partainya.
"Politik uang yang kami dengar itu pada intinya adalah terkait dengan segala proses untuk mengisi kekosongan wakil gubernur yang ada di DKI Jakarta," katanya.
Ketika ditanya apakah akan menindaklanjuti informasi itu ke KPK, Ernest masih menunggu perkembangan informasi yang didapat.
"Apabila dalam perkembangannya, politik uang ini semakin valid. Ya terbuka kemungkinan untuk PSI menyampaikan bukti awal kepada teman-teman di KPK," kata Ernest.
Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono meminta PSI tidak melempar isu tersebut ke publik. Sebab, menurutnya hal itu hanya akan membuat kegaduhan.
"Dapetnya darimana? suruh sebut nama saja, jangan menduga-duga. Saya yang sudah di dalam saja tidak tahu. Kok dia yang di luar tahu, jadi jangan menduga-duga," katanya.
Senada dengan Gembong, Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Wagub DKI Jakarta, Bestari Barus juga geram dengan kabar tersebut. Menurutnya, PSI tak perlu memanaskan suasana dengan melempar isu poltik uang.
"PSI itu sebaiknya jangan berkampanye lagi. Seolah paling peduli soal antikorupsi. Jika cuma mendompleng untuk menaikkan popularitas. Itu sama sekali bukan hal yang istimewa," ungkap Bestari saat dihubungi Gatra.com.