Home Internasional Aktivis Lingkungan Demo Lagi Di Kota-kota Inggris Raya

Aktivis Lingkungan Demo Lagi Di Kota-kota Inggris Raya

Jakarta, Gatra.com - Para aktivis lingkungan yang menamakan Kelompok Extinction Rebellion berusaha mengacaukan lima kota di Inggris. Kondisi ini diciptakan sebagai upaya untuk memaksa Pemerintah Inggris membantu upaya mereka dalam rangka mengendalikan lingkungan dari ancaman bencana alam.

Dilansir Reuters, protes para aktivis lingkungan ini seperti mengulang peristiwa pada bulan April lalu, mereka protes selama 11 hari. Dampaknya, otoritas setempat mencatat protes tersebut sebagai tindakan pembangkangan sipil terbesar dalam sejarah Inggris baru-baru ini.

Pada peristiwa April lalu, beberapa lokasi seperti tempat ikonik di kota London diblokir, bangunan Shell rusak, kereta berhenti dan Goldman Sachs menjadi sasaran.

"Mobilisasi darurat warga biasa ini, didorong untuk bertindak oleh ancaman kerusakan iklim dan keruntuhan ekologis, akan menuntut pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati dan mengurangi gas rumah kaca hingga nol bersih pada 2025," kata kelompok itu dilansir Reuters, Senin (15/07).

Lebih lanjut kelompok tersebut mengatakan, protes dilakukan beberapa kota; seperti Bristol, Cardiff, Glasgow, Leeds dan London. Di setiap kota, sebuah kapal besar dengan tulisan "BERTINDAK SEKARANG!" akan disiapkan.

Kelompok pemrotes di Bristol telah menutup Jembatan Bristol, sementara pihak Kepolisian Wales Selatan mengabarkan jalan di pusat kota Cardiff diblokir. Di luar gedung pengadilan di pusat kota London, para aktivis memarkir perahu biru dan duduk di jalan melakukan yoga.

“Melalui serangkaian protes tanpa kekerasan, masyarakat di sekitar Inggris akan datang bersama-sama untuk melakukan serangkaian tindakan kreatif pembangkangan sipil - memblokir lokasi, jembatan dan jalan tertentu - sambil juga mengadakan pembicaraan, lokakarya, pelatihan, kegiatan ramah keluarga , majelis rakyat dan banyak lagi, ”kata sekelompok aktivis lingkungan ini.

Para demonstran ini menginginkan pembangkangan sipil tanpa kekerasan untuk memaksa pemerintah mengurangi emisi karbon dan mencegah krisis iklim yang akan menyebabkan kelaparan dan kehancuran sosial.

Kelompok ini menuntut pemerintah mendeklarasikan darurat iklim dan ekologi, mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi nol dan bersih pada tahun 2025 dan membuat majelis anggota masyarakat yang terdiri dari warga negara untuk memimpin keputusan untuk mengatasi perubahan iklim.

Bulan lalu, pemerintah mengumumkan akan mengesahkan undang-undang komitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Menurut statistik Pemerintah, pada 2017, total emisi gas rumah kaca Inggris 43 persen lebih rendah dari pada tahun 1990 dan 2,6 persen lebih rendah dari 2016.

 

 


 

187