Jakarta, Gatra.com - Kementerian Agama didesak untuk menyetujui pendidikan seks masuk dalam kurikulum pendidikan formal. Pendidikan seks perlu diajakan salah satunya melalui Pendidikan Agama Islam karena memiliki sejumlah persamaan.
“Kenapa saya ngomong pendidikan agama? Karena selalu dikaitkan, ini tidak boleh oleh agama. Tidak mendapat restu dari agama itu akan jadi dunia gelap terus,” ungkap anggota Badan Legislatif (Baleg) DPR, Eva Kusuma Sundari di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/7).
Pendidikan seks, lanjut Eva, difokuskan kepada pendidikan kesehatan reproduksi. Pendidikan seks ini berbeda 180 derajat dengan mata pelajaran biologi yang ada sekarang.
Kementerian Agama memiliki peran mengurangi perkawinan anak di Indonesia. Edukasi seks dan pernikahan bisa dimasukan dalam Pendidikan Agama Islam yang dikontrol kementerian ini.
“Kementerian Pendidikan iya, sudah ada di Biologi. Paling penting itu di life skill. Kan siswa-siswa agar diberikan control that body. Bahwa ‘oh nggak boleh kamu nyentuh aku!’,” jelas politisi dari fraksi PDIP itu.