Cape Town, Gatra.com - Mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengatakan dalam persidangan pemeriksaan bahwa tuduhan korupsi terhadapnya adalah sebuah konspirasi yang bertujuan untuk mengeluarkannya dari panggung politik.
Dilansir dari BBC, ini adalah kali pertama Zuma menghadiri persidangan pemeriksaan. Persidangan ini menyelidiki tuduhan yang menyebutkan bahwa Zuma mengontrol jaringan korupsi selama masa jabatannya.
Para pendukungnya bersorak ketika ia memasuki gedung persidangan. Zuma dipaksa mengundurkan diri sebagai presiden pada Februari 2018.
Zuma digantikan oleh wakilnya saat itu, Cyril Ramaphosa yang berjanji untuk memberantas korupsi di Afrika Selatan. Ramaphosa mengatakan bahwa pemerintahan Zuma selama sembilan tahun adalah hal yang sia-sia.
Tuduhan terhadap Zuma terfokus pada hubungannya dengan keluarga Gupta yang kontroversial. Mereka dituding mengambil peran dalam penunjukkan kabinet serta memenangkan tender proyek negara dengan keuntungan besar melalui korupsi.
Dia juga dituduh menerima suap dari perusahaan logistik Bosasa, yang dijalankan oleh keluarga Watson. Namun, mereka semua menyangkal tuduhan tersebut dan menyatakan tidak melakukan kesalahan.
Dengan santai, Zuma menuduh agen-agen intelijen asing yang tidak mau disebutkannya merupakan dalang yang menginginkan dirinya keluar dari pemerintahan selama bertahun-tahun.
"Saya telah difitnah, dituduh sebagai raja orang yang korup. Saya telah diberikan beberapa nama lain dan saya tidak pernah menanggapi masalah-masalah itu," kata Zuma dalam pemeriksaan yang dipimpin oleh Hakim Ray Zondo.
Dia keberatan dengan tuduhan bahwa dirinya telah memberikan kuasa pada keluarga Gupta, dan telah menjual negara. "Apakah aku melelang gunung Table? Apakah aku melelang Johannesburg?" ujarnya.
Zuma sedang dalam suasana hati yang baik menjelang persidangan. Bahkan, ia membuat konten video dalam akun twitternya yang menunjukkan dirinya menertawakan nyanyian 'Zuma harus jatuh'.