Semarang, Gatra.com - Agen Pelayaran Indonesia Layar Sentosa yang bertanggung jawab atas Kapal MV Soul Of Luck mengatakan bahwa kapal pengangkut peti kemas tidak mengalami kerusakan yang berarti.
Kepala Agen Pelayaran Indonesia, Hari Retmoko, mengatakan, kapal kontanier berbendera Panama tidak mengalamai kerusakan berarti setelah menyenggol crane di dermaga TPKS sehingga 1 unit Container Crane 3 ambruk.
Menurut Hari, Kapal kontainer dengan registrasi IMO 9148647 tersebut berlayar dari Pelabuhan Port Klang Malaysia 11 Juli lalu dan tiba di Pelabuhan Semarang Minggu 14 Juli jam 17.10 WIB hingga terjadi insiden.
“Bodi kapal tidak ada kerusakan, hanya mesinya yang bermasalah. Meskipun demikian, hal ini tidak menyurutkan kapal ini untuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya, besok” kata Hari kepada wartawan dalam jumpa pers di kantor Pelindo III Semarang, Senin (15/7).
Hari menyatakan terima kasih atas kesigapan dari pihak KSOP sehingga insiden ini tidak memakan korban jiwa. “Kami atas owner meminta maaf karena ini tidak ada unsur kesengajaan. Ini murni kecelakaan dan kami mengucapkan kepada petugas KSOP sehingga tidak mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan,” kata Hari.
Kecelakaan yang terjadi Minggu (14/7) sore, Kapal MV Solu of Luck menabrak Container Crane di Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tersebut melibatkan kapal tunda KT Jayanegara 304, dan KT Jayanegara 201 yang dioperasikan oleh PT PMS.
Selepas jatuhnya container crane no. 3 di Terminal Peti Kemas Semarang, kawasan pelabuhan Tanjung Emas penjagaan ketat masih dilakukan oleh pihak keamanan internal dan eksternal, Senin (15/7
Direktur Utama PT Pelindo III, Doso Agung, menyatakan, petugas akan melakukan evakuasi terhadap crane dalam empat sampai lima hari mendatang dengan cara memotong bagian crene yang ambruk. Proses pemotongan itu menunggu tim dari KNKT yang akan menganalisis penyebab kecelakaan sehingga membutuhkan waktu yang lama. "Butuh waktu lama, karena berkaitan dengan penelitian dari tim KNKT dan dari asuransi untuk menganalisis dan mendokumentasikan kejadian ini” kata Doso.
Seusai kejadian, aktifitas bongkar muat sempat berhenti. Namun tiga jam berselang sudah normal sampai pagi ini. Khusus untuk aktivitas di crene 3 yang ambruk, pihaknya sudah mempunyai solusi yaitu pindah hari atau pindah dermaga. Pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh dengan kejadian ini.
Ketua Indonesia National Ownership Association (INSA) Semarang, Ridwan, mengaku kaget atas insiden tersebut. Saat itu dikhawatirkan akan mengganggu proses aktivitas bongkar muat kontainer. “Namun berkat kesigapan petugas KSOP, proses kecelakaan itu bisa tertangani dengan cepat tanpa mengganggu aktivitas bongkar muat bisa berjalan lagi.”