Banyumas, Gatra.com - Kuota siswa sejumlah SMP di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, tak terpenuhi. Kuota yang tidak terpenuhi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kabupaten Banyumas tahun ini sebagian besar adalah SMP swasta.
Dari penelusuran data PPDB pada situs https://ppdb.banyumaskab.go.id sekolah yang kuotanya tidak terpenuhi dalam PPDB online tersebut di antaranya SMP Ma'arif NU 1 Ajibarang dengan kuota zonasi sebanyak 285 siswa. Namun pendaftarnya hanya sejumlah 131 siswa (46 %), sehingga masih ada sisa kuota 154 siswa (54 %) dan kuota pindah tugas orang tua 3 siswa.
SMP swasta lainnya yaitu SMP PGRI Kalibagor dengan kuota sebanyak 64 siswa, jumlah pendaftarnya hanya 1 anak (1,6%), sehingga sisa kuotanya sebanyak 63 (98,4%). Demikian pula dengan SMP Muhammadiyah Sokaraja dengan jumlah pendaftar sebanyak 89 siswa dan sisa kuota 69 siswa. Kemudian kuota prestasi 2 siswa dan jumlah siswa pendaftar 2 siswa. Secara keseluruhan prosentase jumlah pendaftar sebesar 56,3 % dan sisa kuota 43,7 %.
Tak hanya sekolah swasta yang daya tampungnya tidak terpenuhi, ada pula sekolah negeri yang daya tampungnya tidak terpenuhi. Misalnya SMP 3 Lumbir yang hanya ada 19 siswa meski kuota zonasi berjumlah 30 siswa atau sekitar 63,3 % dan sisa kuota sebanyak 11 siswa (36,7 %).
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Banyumas, Suhriyanto, mengatakan, tidak terpenuhinya kuota jumlah pendaftar di sebuah SMP juga tidak terlepas dari keberadaan jumlah SD pendukung di wilayah tersebut.
"Contohnya SMP negeri 3 Wangon yang merupakan eks SMP terbuka, jumlah Sekolah Dasar di sekitar wilayah tersebut sedikit, sehingga jumlah siswa yang meneruskan sekolah ke SMP itu juga tidak banyak," katanya.
Sementra itu, Sekretaris Panitia PPDB SMP Kabupaten Banyumas, Sutomo mengatakan, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, sebenarnya telah memberikan kebijakan khusus untuk sekolah yang kuotanya belum terpenuhi, yakni dengan membuka pendaftaran gelombang kedua. Namun, hingga penutupan gelombang kedua pada 9-10 Juli lalu, saat ini sekolah-sekolah tersebut masih kurang diminati oleh calon peserta didik.