Home Kesehatan Wujudkan 90-90-90, Kemenkes Ajak USAID-Abbott Berantas AIDS

Wujudkan 90-90-90, Kemenkes Ajak USAID-Abbott Berantas AIDS

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan perusahaan farmasi Abbott bekerja sama untuk mendukung program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam meningkatkan akses terhadap layanan diagnostik dan pengobatan HIV/AIDS yang berkualitas bagi mereka yang membutuhkan.

“USAID mengakui komitmen tegas Indonesia untuk memastikan setiap orang di Indonesia yang hidup dengan HIV/AIDS memiliki kesempatan yang sama untuk panjang usia, sehat, dan produktif. Bersama-sama Abbott, kami akan memperkuat kemampuan laboratorium Indonesia untuk menyediakan diagnosis HIV/AIDS yang berkualitas. Langkah ini penting untuk membawa pasien mendapatkan pengobatan dan kesehatan yang baik,” sebut Direktur USAID Indonesia, Erin E. Mckee dalam keterangan yang diterima Gatra.com hari ini, Senin (15/7).

Baca Juga: Usut Korupsi Obat HIV AIDS, Kejagung Periksa 3 Saksi

Diketahui, lebih dari 600.000 orang di Indonesia hidup dengan HIV/AIDS. Tingkat penularan pun tetap tinggi di antara berbagai kelompok kunci. Indonesia berkomitmen untuk mengendalikan epidemi ini dengan mencapai target PBB yaitu UN 90-90-90 Treatment for All Targets demi memastikan bahwa HIV tidak lagi menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.

Target 90-90-90 sendiri diumumkan oleh badan di PBB yang berfokus pada penanggulangan AIDS, yakni UNAIDS. Mereka menargetkan epidemi AIDS bisa berakhir pada 2030. Caranya dengan program 90-90-90 yang terdiri dari tiga poin. Pertama, pada 2020, 90% orang dengan HIV/AIDS (ODHA) telah mengetahui stasus kondisi mereka. Kedua, pada 2020, 90% orang yang telah didagnosa terinfeksi HIV, sudah menerima terapi antiretroviral (ART). Ketiga, pada 2020, 90% dari penerima terapi ART telah mengalami penurunan jumlah virus hingga tidak terdeteksi lagi.

Abbott dan USAID hadir untuk mempercepat kemajuan Indonesia dalam mencapai target. Keduanya menyediakan teknologi dan sumber daya yang dibutuhkan sehingga lebih banyak orang yang bisa menjalani tes HIV – dengan fokus khusus pada Jakarta dimana kasus HIV sangat terkonsentrasi.

Baca Juga: Mengedit Gen Menyembuhkan Infeksi HIV

“Abbott adalah pengembang tes HIV pertama di dunia. Sejak 1994, Global Viral Surveillance Programme dari Abbott melacak HIV di enam benua untuk membantu tes kami mengimbangi perkembangan virus ini. Pengetahuan teknis dan tes diagnostik inovatif kami akan membantu jaringan laboratorium rujukan nasional di Indonesia mencari terobosan dalam pencegahan, diagnosis, dan pengobatan HIV,” kata General Manager for Abbot’s molecular diagnostics business, Asia Pacific, Molecular Diagnostics Mahesh Natarajan.

Dalam mendukung Strategi Laboratorium Nasional Indonesia, kerja sama antara USAID dan Abbott memajukan kemandirian Indonesia dalam layanan diagnostik dan pengobatan HIV/AIDS dengan memanfaatkan kemampuan dan komitmen sektor swasta untuk menciptakan solusi yang inovatif, dinamis, dan berkelanjutan. USAID sendiri telah bekerja sama dengan Indonesia dalam penanggulangan HIV/AIDS selama lebih dari 15 tahun untuk mendekatkan pengobatan HIV/AIDS kepada lebih dari 100.000 masyarakat Indonesia.

 

 

 

3611