Jakarta, Gatra.com - Kualitas produk pangan di Indonesia secara bertahap tengah diperbaiki oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian. Disampaikan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi kualitas pangan yang baik menjadi tuntutan masyarakat, apalagi saat ini masyarakat sudah mulai teredukasi dengan adanya kampanye makan makanan yang sehat dan bergizi.
"Masyarakat sekarang sudah banyak berubah, apalagi di pendapatannya. Sekarang ini sekitar 52 persen masyarakat sudah memiliki pendapatan menengah ke atas. Dengan naiknya taraf hidup masyarakat, tentunya bukan cuma kuantitas pangan yang di minta tapi juga kualitasnya. Contohnya, pisang saat ini dimasyarakat sudah bagus, lalu manggis sekarang kualitasnya sudah bagus. Artinya secara bertahap pangan kita kualitasnya sudah baik," ungkap Agung saat ditemui di Kantor BKP Kementan, Jakarta, Senin (15/7).
Lebih lanjut, diakui Agung, Kementan tengah terus berupaya menghadirkan pangan yang tidak hanya dalam jumlah baik, namun secara kualitas juga baik. Melalui program Kementan, Agung percaya dapat membuat kondisi dimana harga pangan nasional terjangkau, namun petani juga mendapatkan untung yang besar dari hasil tani mereka.
"Misal lewat beras, kita selalu menjaga luas tanam kita tidak kurang dari 1 juta hektar perbulan. Begitu juga komoditas yang lain, itu kita jaga supaya suplai kita berkelanjutan. Lalu juga upaya peningkatan produksi dan kualitas terus dilakukan, dengan tujuan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Agar harga pangan terjangkau, dan petani pun tersenyum," Kata Agung.
Menurut Agung, dalam rangka ketahanan pangan negara peran petani sangat besar didalamnya. Untuk itu BKP Kementan selalu menjaga agar Nilai Tukar Petani (NTP) terus naik di tiap tahunnya. Agung sendiri mengatakan bahwa selama lima tahun belakangan NTP selalu meningkat.
"Ini yang kita jaga jangan sampai turun, dari situ kita bisa lihat bahwa pendapatan petani itu terus meningkat," ungkap Agung.