Palembang, Gatra.com – Pihak Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (Sumsel) telah melakukan pendalaman terhadap kasus pengenalan sekolah yang dilaporkan mengakibatkan korban jiwa pekan lalu. Pihak Disdik menyatakan belum menemukan adanya pelanggaran MOS yang melebihi kepatutan dalam proses latihan fisik tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo mengatakan, pihaknya telah mendatangi sekolah dan memeriksa berbagai hal, mulai dari pemenuhan kurikulum, sarana dan prasarana, standarisasi saat mos dan belum menemukan adanya pelanggaran.
“Disdik memeriksa yang lebih pada bagaimana kurikulumnya, sarana dan prasarananya, standar pengenalan sekolah yang dijalankan. Sehingga belum mendapatkan seperti yang diberitakan,” ujarnya dihubungi Gatra.com, Senin (15/7)
Akan tetapi, pihaknya akan segera menguatkan informasi dan keterangan lainnya terkait pelatihan pada kekerasan fisik sehingga menyebabkan korban jiwa. “Sekarang masih menambahkan berbagai hal yang kemudian bisa untuk melengkapi laporan,” terangnya.
baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/428763/millennials/mos-di-palembang-dikabarkan-telan-korban-lagi
Adapun, pelaporan kemendikbud telah dipersiapkan oleh Pihak Disdik Sumsel. Menurutnya, sekolah swasta tersebut memang berorientasi kepada lulusan untuk masuk ke jenjang pendidikan TNI/Polri, sehingga kurikulum pelatihan fisik memang lebih banyak dibandingkan sekolah pada umumnya.
“Ini latihan fisik yang porsinya memang lebih banyak, dari sekolah lain, namun memang untuk mengetahui sejauh apa latihan yang diberikan harus berkordinasi dengan TNI/Polri, apakah berlebihan atau bagaimana, kurang patut untuk seusia mereka, atau bagaimana,” terangnya.
Karena itu, Widodo menambahkan pihaknya juga masih berkordinasi dengan pihak kepolisian yang tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Menurutnya, proses penyelidikan terhadap kasus pidananya dilaksanakan oleh pihak kepolisian.
“Kita juga masih kordinasi ini, mungkin ada masukkan atau bukti-bukti lain yang bisa mendukung,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, siswa DBJ, 14, meninggal dunia di RS Myria, Palembang. Korban yang merupakan siswa baru Taruna Palembang sempat mengalami kejang-kejang dan menjalani pengobatan medis usai mengikuti pengenalan sekolah (MOS), dan akhirnya meninggal dunia, Sabtu (13/7) lalu. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut.