

Cilacap, Gatra.com - SMP Negeri 7 Cilacap memenangi lomba "Wajah Bahasa Sekolah Tingkat Nasional 2019", yang diumumkan Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, akhir pekan lalu. Sekolah tersebut mengalahkan 139 peserta lainnya dari seluruh Indonesia.
Ketika dimintai konfirmasi, Kepala SMP 7 Cilacap, Sarwadi, membenarkan hal tersebut. Menurut dia, penghargaan akan diberikan secara langsung pada puncak peringatan Bulan Bahasa, Oktober 2019 di Jakarta serta dalam rangka Aksi Nasional Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik.
"Dari enam sekolah terbaik yang diumumkan, kami mendapat peringkat pertama. Untuk penyerahan penghargaan nanti waktu peringatan Bulan Bahasa," kata dia, Senin (15/7).
Menurut Sarwadi, pihak sekolah selalu mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia pada ruang publik. Di antaranya papan petunjuk arah, papan pemberitahuan ruangan, hingga papan nama sekolah. Informasi pada papan tersebut tertulis dengan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
Sekolah tersebut mewakili Provinsi Jawa Tengah setelah memenangi penghargaan serupa di tingkat Jawa Tengah, 21 Mei 2019 lalu. SMPN 7 Cilacap maju ke tingkat nasional bersama SMPN 1 Tulung Klaten, SMPN 1 Tawangsari Sukoharjo, SMP Negeri 5 Pati, dan SMP Negeri 1 Prambanan Klaten.
Di tingkat nasional, 140 SMP negeri dan MTs negeri terbaik di tingkat provinsi diseleksi oleh Dewan Juri. Kategori pemenang dipilih berdasarkan kaidah kebahasaan, fisik kebahasaan, dan tipografi kebahasaan, serta hasil verifikasi faktual penggunaan bahasa negara di ruang publik sekolah.
Enam sekolah terbaik itu yang mendapat penghargaan antara lain, SMP Negeri 7 Cilacap, SMP Negeri 1 Samarinda (Kalimantan Timur), SMP Negeri 2 Mojosari (Jawa Timur), SMP Negeri 13 Kendari (Sulawesi Tenggara), MTs Negeri 3 Labuhan Batu Utara (Sumatera Utara), dan MTs Negeri 4 Mandailing Natal (Sumatera Utara).
"Sejujurnya kami tak menyangka bisa mendapat penghargaan tersebut. Namun, hal ini akan menjadi pemacu semangat untuk terus melestarikan penggunaan bahasa Indonesia di sekolah," ujar Sarwadi.