Palembang, Gatra.com - Pihak Reserse Polresta Palembang terus menyelidiki kematian siswa Taruna Palembang, DBJ, 14, yang diduga akibat kegiatan pengenalan sekolah, pekan lalu.
Senin (15/7) pagi, polisi melanjutkan proses penyelidikan terhadap beberapa saksi. Sementara itu, sekitar pukul 12.00 WIB (15/7), orang tua siswa Taruna Palembang lainnya, Suwito, 43, mendatangi Polresta guna melaporkan dugaan penganiyaan terhadap anaknya di masa pengenalan siswa yang sama tersebut.
Orang tua korban Suwito (43) ditemani pengacara, Firli Data mengatakan anaknya yang baru saja diterima menjadi siswa Sekolah Taruna Palembang dan masih terbaring di rumah sakit dalam keadaan kritis usai mengikuti kegiatan mengenalan sekolah tersebut.
"Nama anak saya WJ. Saya baru dikabari anak saya masuk rumah sakit pukul 14.00 WIB Sabtu (13/7) lalu. Saat ini, anaknya di rawat di rumah sakit Karya Asih Sako Palembang dalam keadaan kritis," ujar orang tua korban, usai mendatangi Polresta Palembang, Senin (15/7) seraya menceritakan jika anaknya masih sering berteriak jangan pukul dia, "Anak saya belum sadarkan diri, sering berteriak jangan pukul saya, jangan pukul saya, ampun kemendan," ujarnya sambil menirukan teriakan anaknya.
Sementara itu, kuasa Hukum Korban, Firli Data mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pelaporan terkait dugaan penganiayaan terhadap kliennya dan masih akan melengkapi laporan tersebut. “Kita sudah laporkan secara tertulis dan sudah diterima secara lisan, karena korban masih dalam keadaan kritis di rumah sakit," paparnya.
Senin (15/7) pagi, polisi melanjutkan proses penyelidikan terhadap beberapa saksi. Dijadwalkan pihak polisi akan memberikan keterangan resmi pada Senin (15/7) malam, langsung oleh Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli.
baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/428592/millennials/disdik-sumsel-perdalami-siswa-meninggal-saat-mos
Pada pukul 14.00 Senin (15/7), polisi melakukan rekonstruksi atas kejadian pengenalan siswa tersebut. Nampak, beberapa anggota reserse mempersiapkan proses rekontruksi tersebut. “Jam 2 siang ini, agendanya bakal digelar rekrontruksi dan penyelidikannya langsung oleh Polresta,” ujar Kabid Humas Polda Sumsel, Irjen Pol Supriyadi, dihubungi Gatra.com.
Diberitakan sebelumnya, siswa DBJ, 14, meninggal dunia di RS Myria, Palembang. Korban yang merupakan siswa Taruna Palembang sempat kejang-kejang dan menjalani pengobatan usai mengikuti pengenalan sekolah, dan akhirnya meninggal dunia, Sabtu (13/7) lalu.
Reporter : Karerek