Jakarta, Gatra.com - Pengamat otomotif, Yannes Martinus Pasaribu menilai kepastian Jakarta menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan 2020 sebagai hal yang membanggakan.
"Keren. Sinergi banget. Isu mobil listrik kan sedang menggebu-gebu," katanya di Jakarta, Senin (15/7), seperti dilaporkan Antara.
Formula E adalah turnamen balapan terpopuler kedua sesudah Formula 1. Bedanya dengan Formula 1, Formula E menggunakan mesin bertenaga listrik sehingga bebas emisi. Balapan ini diadakan di jalan raya yang diubah jadi sirkuit sementara.
Baca Juga: Kembangkan Mobil Listrik, Kementerian Riset Siapkan Rp120 M
"Ini balap mobil formula, tapi elektrik. Mobil listrik. Beda sama Formula 1, ini kan advanced teknologinya. Energinya bersih, clean," katanya.
Dengan kata lain, penyelenggaraan ajang Formula E di Jakarta pada tahun depan sejalan dengan upaya menekan polusi udara di Ibu Kota. Penyelenggaraan event bergengsi itu juga bisa mendorong rampungnya Peraturan Rresiden (Perpres) tentang Kendaraan Listrik.
Di sisi lain, pengajar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan bahwa bagi masyarakat, ajang balapan itu bisa menjadi tontonan sekaligus bisa pembelajaran tentang mobil listrik.
Baca Juga: Lewis Hamilton Juara Grand Prix Perancis
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan negosiasi untuk Jakarta menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan 2020. Hal tersebut ditulis dalam akun Instagram dia, @aniesbaswedan ketika berada di Brooklyn, AS, Minggu (14/7).
Anies menuliskan persiapan sudah dilakukan sejak 3 bulan lalu, dimana persiapan pertemuan ini telah dilakukan. Puncaknya adalah negosiasi pada Sabtu, 13 Juli kemarin di New York. Bernegosiasi dengan Alexandro Agag dan Alberto Longo, para pemimpin tertinggi yang juga legenda di dunia balap mobil. Tim dari Formula E juga sudah datang khusus untuk melakukan uji lapangan di Jakarta pada tanggal 8-9 Juli lalu.
"Karena Jakarta berkompetisi dengan kota-kota besar dunia lainnya, semua dikerjakan dengan rapi, teliti, tertib, dan tak banyak bicara. Jadwal dan rute perjalanan ditata dengan baik. Semua bahan telah disiapkan," kata Anies.
Baca Juga: Ferrari Tepis Rumor Rekrut Pembalap Red Bull Max Verstappen
Ajang E-Prix (Formula E) pada 2020 akan menjadi kejuaraan Formula E pertama di Indonesia. Dari kajian awal atas rencana ini, E-Prix Jakarta berpotensi menghadirkan manfaat ekonomi di Ibu Kota senilai 78 juta euro.
Diperkirakan 35.000 penonton baik internasional dan domestik akan menghasilkan transaksi ekonomi sekitar 1,6 juta euro selama E-Prix berlangsung, baik di industri konsumsi, transportasi, maupun akomodasi. Secara tidak langsung akan berdampak di sektor pariwisata yang juga ikut terangkat. Total nilai liputan media tentang Jakarta setara dengan 15 juta euro.
"Jakarta akan menjadi sorotan dunia, liputan media asing menggaungkan nama Jakarta, Indonesia ke masyarakat dunia. Kita sejajar dengan kota-kota maju megapolitan lainnya. Insyaallah, semua persiapan bisa berjalan lancar," demikian Anies menutup postingan dia.