Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, enggan menanggapi nama menteri yang bakal direkomendasikan partainya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, hal itu merupakan kewenangan presiden.
Namun, menteri ideal dalam pandangan Airlangga adalah sosok yang berani mengambil keputusan.
"Hal terpenting sebenarnya adalah mereka yang nantinya akan menjadi menteri, harus merupakan orang-orang yang dapat mengambil keputusan. Terkait dengan nama-nama yang diajukan, hal tersebut tergantung dari kebijakan dan keputusan yang nantinya akan diambil," kata Airlangga usai rapat kerja dengan Komisi VI di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/7).
Dia juga irit bicara soal jumlah kursi yang menjadi 'jatah' partai berlambang pohon beringin sebab merupakan kewenangan Jokowi. Hanya untuk kader, Airlangga mengaku Golkar memiliki stok yang cukup banyak untuk diajukan.
Airlangga juga menjawab diplomatis saat ditanya pertemuan Jokowi dan rekan partainya, Bambang Soesatyo di Istana siang ini. Kata Airlangga, Jokowi memeiliki kewenangan untuk memanggil siapa saja untuk bertemu.
"Kalau dikaitkan dengan adanya dukungan Presiden RI kepada Pak Bamsoet dalam Munas Golkar nanti sebagai Ketum Golkar, namanya juga pimpinan negara bisa memanggil siapapun juga. Lalu soal sinyal dukungan dari Presiden, harus melihat arah angin terlebih dahulu atau sinyal 4G/5G. Sudah ya, begitu saja," katanya.
Airlangga menyatakan bahwa sudah ada 460 pihak yang mendukungnya dan masih terus bertambah.