Jakarta, Gatra.com - Cawapres Sandiaga Salahudin Uno menegaskan akan terus membantu dan menyerahkan sepenuhnya langkah politik kepada Prabowo Subianto.
"Kemarin saya sudah sampaikan pada Prabowo, saya mau membantu pak Prabowo. Membantu dalam kapasitas pribadi, terserah beliau memutuskannya seperti apa," kata sandi kepada awak media, di Jakarta, Minggu (14/7).
Mengenai pertemuan Prabowo dan Jokowi, Sandi mengaku siap menjelaskan kepada pendukungnya bahwa kepentingan bangsa lebih utama daripada pribadi atau golongan.
"Prabowo memikirkan apa yang para relawan inginkan, yaitu Indonesia adil dan makmur. Jadi, Indonesia adil dan makmur itu harus kita perjuangkan. Perjuangan itu tidak berakhir pada 17 April atau 20 Oktober. Ini adalah bagian dari perjuangan kita," katanya.
Sandiaga pun berharap agar para relawan bersikap bersikap bijak, berbesar hati untuk menerima kenyataan dan tidak menyalahkan secara personal baik kepada dirinya maupun kepada Prabowo.
"Jangan marah kepada Prabowo dan jangan marah juga kepada saya. Ini harus kita salurkan kepada sesuatu yang positif untuk menghadirkan gagasan yang lebih baik," jelasnya.
Meski Prabowo dan Jokowi telah bertemu untuk pertama kalinya pasca Pilpres 17 April, mantan Wagub DKI menegaskan, baik dirinya maupun Prabowo telah bersepakat untuk berperan mengawasi pemerintah di luar kekuasaan.
"Kalo ingin bisa diselesaikan dengan satu lingkup, kita punya peran masing-masing. Tidak semuanya didalam Pemerintah. Dan itu yang saya dan pak Prabowo sepakati," ungkapnya.
Terkait pertemuan Jokowi dan Prabowo Sabtu kemarin, lanjut Sandi hanya sebatas menyamakan persepsi mengenai agenda besar bangsa ini ke depan, misalnya mengenai swasembada pangan.
“Perjuangan ini dibutuhkan kerja bersama, walau tidak harus dalam satu lingkup pemerintahan. Rekonsiliasi itu apakah kita ingin sama-sama menghadirkan swasembada pangan, swasembada energi, menciptakan 2 juta lapangan kerja baru," katanya.