Cilacap, Gatra.com – Warga Cilacap, Jawa Tengah digegerkan semburan lumpur dan gas di tengah sawah warga Sikampuh, Kecamatan Kroya, Minggu (14/7). Informasi yang beredar, ketinggian semburan lumpur mencapai 20 meter lebih.
Fenomena ini lantas diunggah ke media sosial dan menjadi viral di linimassa. Berbagai spekulasi beredar usai tersebarnya video tersebut. Salah satunya diunggah oleh akun Facebook Ryan Greenmotion. Dalam unggahan videonya, ia hanya menuliskan keterangan sederhana soal semburan lumpur di sawah Dusun Gumarang, Sikampuh. Peristiwanya terjadi menjelang magrib, Sabtu (13/7).
“Doakan semoga tidak terjadi apa2 ya lur,” tulis Ryan dalam keterangan videonya.
Unggahan ini lantas menjadi viral. Hingga Minggu sekitar pukul 21.30 WIB, unggahan video ini telah dibagikan sebanyak 240 kali. Beragam komentar, mulai bernada khawatir, lucu hingga nyeleneh membanjir dalam unggahan ini.
Sebagian besar berharap agar semburan lumpur itu berhenti sehingga petani bisa beraktivitas di sekitar lokasi. Sebagian yang lain berdoa agar semburan lumpur itu tak berdampak negatif terhadap masyarakat, terutama petani yang memiliki lahan di sekitar pusat semburan.
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kroya, Edi Purwanto, membenarkan adanya peristiwa itu. Semburan lumpur itu berasal dari sumur bor atau sumur pantek yang dibuat oleh warga untuk mengairi sawah.
Mendadak, setelah kedalaman sumur bor cukup dan telah dipasang pipa, muncul suara semacam air mendidih dari dalam sumur bor. Setelah itu, lumpur menyembur tinggi ke atas. Ketinggian mencapai enam hingga delapan meter.
“Ada suara gemluthuk. Kemudian muncul semburan lumpur. Kejadiannya itu Sabtu sore,” katanya, dihubungi Gatra.com, pada Minggu malam.
Edi sudah menugaskan personel BPBD untuk mengecek semburan lumpur ini. Pada Minggu sore, semburan berhenti. Namun, suara gemuruh dari dalam sumur bor masih terdengar. “Sementara, pengeboran dihentikan. Jadi, tidak ada aktivitas di sekitar situ,” ujarnya.
Dia mengaku belum mengetahui penyebab semburan lumpur tersebut. Namun, dari informasi yang beredar, semburan disebabkan keberadaan gas. Hanya saja, untuk memastikannya, pada Senin akan dilakukan pengecekan oleh dinas terkait.
“Karena hari libur, Minggu. Jadi pengecekan akan dilakukan Senin untuk mengetahui penyebabnya atau kandungan lumpurnya,” ucapnya.
Dia menyarankan masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar lokasi untuk ber jaga dari hal-hal yang tak diinginkan. Namun, ia juga meminta masyarakat untuk tak panik dengan fenomena alam ini.