Purbalingga, Gatra.com – Wisata Goa Lawa Purbalingga atau Golaga terus berbenah. Atraksi warna-warni di dalam perut goa menjadi sajian terbaru salah satu destinasi wisata yang diandalkan Pemkab Purbalingga ini.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Prayitno, mengatakan, salah satu pembenahan yang paling signifikan adalah pencahayaan di dalam gua. Pintu masuk ke goa juga diubah.
Ada nuansa zaman Kerajaan Majapahit dari penataan pintu menurun untuk masuk ke dalam goa. “Di dalam goa, kami menyajikan pesona warna bebatuan goa, pesona budaya, pesona koloni kelelawar, ruang pertemuan di dalam goa yang luas dan mampu menampung 500 orang, serta kafe di dalam goa,” katanya, melalui keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Minggu (14/7).
Menurut dia, pesona warna-warni di dalam gua juga menjadi daya tarik wisatawan. Ada warna merah, biru, hijau, ungu dan lainnya yang dirancang menyala bergantian. “Dulunya, lampu lorong goa itu gelap dan hanya lampu penerangan biasa, serta jalannya licin dan sempit. Kini, jalan di dalam goa sudah dibuat lebar, jembatan yang semula dilewati harus menunduk, kini sudah diturunkan,” ucapnya.
Jalanan di dalam goa yang sebelumnya tampak licin kini lebih aman setelah ditaburi pasir gunung. Pengelola juga menambah sejumlah spot swafoto untuk wisatawan.
“Pembenahan Golaga memang belum sepenuhnya selesai. Namun, dengan tiket masuk hanya Rp15 ribu per pengunjung, paling tidak tidak bisa dinikmati berbagai sudut goa dengan keindahan bebatuan yang bertabur sorot lampu,” ujarnya.
Seorang pengunjung Goa Lawa, Sulistyorini (45), mengatakan, ia bersama keluarga menyempatkan berwisata ke Goa Lawa di sela-sela mudik ke Batang. Ia tertarik mengunjungi Golaga setelah melihat promosinya di media sosial.
“Saya sebenarnya sudah pernah ke Goa Lawa, tapi dengan promosi yang gencar membuat saya tertarik untuk kembali datang ke Golaga. Ternyata, betul adanya, tampilannya sangat menarik seperti gua di negeri Cina,” ucap Sulisyorini.
Sulistyorini juga kagum dengan adanya kafe di dalam gua. Menurut dia, itu adalah kafe yang pernah dia kunjungi. “Enak sekali bisa menikmati minuman hangat di dalam goa. Kami salut dengan upaya Pemkab Purbalingga yang membenahi daya tarik wisatanya,” ujarnya.