Jakarta, Gatra.com - Siapa yang tidak mengakses internet dalam satu hari saja? Rasanya sulit melewatkan internet dalam sehari bahkan dalam hitungan jam saja dalam hidup kita. Semua kenyamanan dan kemudahan sudah disediakan oleh internet. Kita bisa chatting dengan teman dan keluarga dalam waktu bersamaan, mencari bahan untuk presentasi tugas kantor dan kuliah, bermain gim atau berselancar untuk memilih berbagai macam barang yang kita inginkan di online shop tanpa harus keluar rumah atau kantor.
Namun, tanpa disadari akhirnya kita menjadi kecanduan dengan kehadiran internet. Berjam-jam melewatkan waktu di internet, bahkan kadang sendirian di dalam kamar asyik main gim, sebenarnya menimbulkan masalah kesehatan.
Ketergantungan pada internet sudah menjadi perhatian dan keprihatinan banyak ahli kesehatan akhir-akhir ini. Banyak orang jadi kesulitan sendiri untuk menjalankan kewajiban-kewajiban personal dan profesionalnya hanya karena tidak bisa lepas dari internet. Jujur, pastinya Anda sering juga kan mencuri waktu di jam kerja untuk bermain gim di ponsel?
Beberapa peneliti kemudian berkumpul dan melakukan penelitian mengenai terapi yang bisa mengatasi hal tersebut dan mereka menyodorkan terapi perilaku jangka pendek bagi para pecandu internet.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal JAMA Psychiatry, seperti yang dikutip dari MedicalDaily, menjelaskan hasil sebuah terapi yang dilakukan pada 143 laki-laki berusia antara 17-55 tahun berasal dari Jerman dan Austria. Masing-masing partisipan masuk dalam kategori kecanduan internet dilihat dari perilaku mereka di depan internet, mulai dari permainan gim, media sosial, akses pornografi, browsing dan perilaku penggunaan internet lainnya.
Terapi ini dilakukan selama 15 pekan dan terdiri dari 3 fase. Partisipan harus menjalani beberapa sesi yang difokuskan pada efek-efek ketergantungan, intervensi psikoterapi, tehnik bagaimana mencegah kecanduan dan menjalani transisi kehidupan jasmani yang lebih baik.
Pada akhir terapi, mereka yang telah menyelesaikan keseluruhan terapi menunjukkan perilaku kecanduan yang sudah mulai menurun, misalnya perilaku anteng di depan internet karena keasyikan sendiri, menarik diri dari komunitas dan waktu yang digunakan untuk berinternet, semuanya memiliki kecenderungan sudah menurun dari yang sebelumnya. Para partisipan juga menunjukan kemajuan dalam hal kehidupan sosial, pekerjaan dan kegiatan dari hari ke harinya. Selain itu, hasil positif lainnya adalah ada penurunan tingkat depresi karen kecanduan internet setelah melakukan terapi ini.
“Ini mengindikasikan bahwa efek yang cukup kuat dari terapi terhadap para pecandu internet dan pecandu gim online,” ujar Klaus Wolfling, kepala penelitian ini dari University Medical Center of the Johannes Gutenberg-University Mainz di Jerman.
Mengapa hanya mereka yang berjenis kelamin laki-laki yang mengikuti terapi ini, Wolfling menyatakan ini karena 90% dari pasien yang terdaftar di klinik karena kecanduan internet adalah laki-laki.
Wolfling menyatakan bahwa dibutuhkan lebih banyak penelitian lagi untuk mengkonfirmasi mengenai hasil positif dari terapi ini karena tes awal yang dilakukan disebutnya sangat terbatas.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis laporan di tahun 2018 yang menyebutkan mereka yang kecanduan permainan gim online sebagai kelainan kesehatan mental.