Home Milenial Sekolah Lapas Palembang Masuk 99 Top Inovasi

Sekolah Lapas Palembang Masuk 99 Top Inovasi

 

Palembang, Gatra.com – Program Sekolah Filial Layanan Pendidikan Anak Berbasis Inklusi atau dikenal dengan program Selfi yang diaplikasikan di Lapas kelas IA Pakjo Palembang masuk dalam 99 Top Inovasi Pelayanan Publik dari Kementrian PAN-RB.

Sekda Palembang, Ratu Dewa mangatakan, sejak awal kompetisi dari 2014, kota Palembang baru kali masuk dalam inovasi 99 TOP Inovasi Pelayanan Publik Kemenpan-RB. Program Selfi berujuan membantu kaum marjinal terutama anak-anak yang menjadi warga binaan, agar dapat meneruskan pendidikannya meski dalam proses pembinaan. Hal ini telah sesuai dengan amanat Undang-Undang dan Peraturan Presiden.

“Dari paparan kita tadi, sambutan delapan tim penilai sangat baik dan bagus," ungkap Dewa, usai paparan, Sabtu (13/7) seraya memberikan apresiasi atas terobosan yang dilakukan Dinas Pendidikan yang menggagas program Selfi.

Program Selfi merupakan program penerapan kurikulum pelajaran yang sama dengan sekolah pada umumnya. Program ini pun akan mampu menekan angka kriminalitas pada anak saat menjalani proses pembinaan sehingga saat kembali ke masyarakat akan lebih bisa meneruskan pendidikannya. “Karena anak binaanya akan mendapatkan ijazah sekolah yang dapat dipergunakan setelah dari proses pembinaan,” terangnya.

Dalam kompetisi TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik ini akan dapat menjadi tolak ukur bagi perangkat kerja daerah dalam mengembangkan inovasinya bukan hanya menjalankan program rutin. Misalnya saja, Palembang sudah memiliki program Si Abuh yang mengenalkan kebiasaan sholat shubuh kepada masyarakat dalam memupuk keimanan dan ketakwaan. “Jika bisa masuk 45 besar, maka bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat,” pungkasnya.

Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 22, Nurbaiti mengatakan, program Selfie ini selain memberikan pembelajaran kurikulum yang sama dengan sekolah formal, namun juga dibekali oleh pembentukan karakter pada siswanya. Sehingga, setelah pendidikan tersebut selesai diberikan, maka anak-anak akan kembali ke masyarakat dengan percaya diri. “Kita berupaya anak-anak bisa lebih berkembang setelahnya,” ujarnya.

 

 

332