Home Ekonomi Giliran Harga Daging Ayam Naik, Harga Cabai Berangsur Turun

Giliran Harga Daging Ayam Naik, Harga Cabai Berangsur Turun

Tebo, Gatra.com - Setelah harga cabai, sekarang giliran harga daging ayam potong atau ayam broiler di pasar tradisional Tanjung Bungur, Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo naik menjadi Rp45 ribu perkilo. Kenaikan harga ini sangat dikeluhkan oleh ibu rumah tangga dan pengelola rumah makan.

"Ndak tahu apa alasannya bisa naik. Biasanya Rp35 ribu perkilo, naik menjadi Rp45 ribu perkilo," kata salah seorang ibu rumah tangga, Yuni, Sabtu (13/7).

Yuni berharap agar harga ayam potong tersebut segera turun dan kembali normal. "Harga cabai mahal. Masih Rp75 ribu perkilo. Sekarang harga daging ayam pula yang naik. Jadi bingung mengatur belanja rumah," kata dia.

Keluhan yang sama juga dikatakan salah seorang pengelola rumah makan pecal lele di Kecamatan Tebo Tengah, Anto. Untuk menyiasati mahalnya harga cabai, dia mengaku terpaksa mengurangi hidangan sambal cabai kepada pelanggan. "Kalo sambal masih bisa kita akali. Tapi kalo ayam ndak bisa. Ndak mungkin potongan ayamnya kita kecilkan. Nanti pelanggan kecewanya," ucapnya.

Anto juga berharap harga ayam potong dan cabai segera normal. Pasalnya, mahalnya harga tersebut membuat penghasilan usaha pecel lele yang dikelolanya berkurang. "Kan ndak mungkin saya menaikan harga pecel lele karena harga ayam dan cabe mahal. Bisa-bisa pelanggan pada lari. Sekarang cuma bisa bertahan saja biarpun untungnya tipis," kata dia.

Kenaikan harga ini dibenarkan oleh Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperindag Naker) Kabupaten Tebo, Edi Sofyan. Dia mengatakan bahwa harga ayam potong mulai mengalami kenaikan sejak minggu kemarin. "Iya harganya naik berangsur. Minggu kemarin Rp38 ribu perkilo, sekarang naik kembali menjadi Rp45 ribu perkilo," ujarnya.

Edi mengaku belum mengetahui apa penyebab naiknya harga daging ayam tersebut. "Hasil pantauan kita sementara, kenaikan harga disebabkan stok ayam berkurang. Sementara kebutuhan pembeli terus bertambah," katanya lagi.

Untuk cabai, Edi mengakui jika harganya masih mahal namun sudah berangsur turun. Jika pada minggu pertama kemarin harga cabe merah Rp80 ribu perkilo, pada minggu kedua turun menjadi Rp75 ribu perkilo. "Sekarang harga cabai kembali turun menjadi Rp60 ribu perkilo. Begitu juga harga cabai rawit putih dan hijau. Hanya cabai rawit merah yang harganya bertahan mahal yakni Rp80 ribu perkilo," kata dia.

Persoalan masih mahalnya harga cabai ini pernah ditanyakan Edi kepada Disperindag Provinsi Jambi. Jawaban dari Disperindag mahalnya harga tersebut disebabkan pasokan yang berkurang mulai musim kemarau. "Kata Disperindag harga cabai se-Indonesia memang masih mahal. Harganya berkisar Rp55 ribu sampai Rp60 ribu perkilo," ujarnya.

561