Home Gaya Hidup Menikmati Kupat Landan Khas Pinggir Sungai Klawing

Menikmati Kupat Landan Khas Pinggir Sungai Klawing

Purbalingga, Gatra.com – Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, makin moncer saja sebagai salah satu destinasi wisata susur Sungai Klawing. Di luar itu, ada satu kekhasan Kedungbenda yang tak dimiliki oleh desa yang lain, yakni kupat landan.

Ketupat atau orang Jawa biasa menyebutnya kupat ini,  adalah makanan khas yang terbungkus daun kelapa yang masih muda (janur). Berbeda dari kupat lain yang biasanya berwarna putih, di Kedungbenda kupat berwarna kuning kemerahan. Barangkali itulah yang lantas membuat ketupat Kedungbenda disebut sebagai kupat landan (Belanda) karena warnanya yang kemerahan.

“Kupat landan memiliki warna cokelat kemerahan, baik pada selongsong kupat (anyaman janur) maupun kupatnya sendiri,” ucap pengelola wisata susur Sungai Klawing, yang juga warga Kedungbenda, Sulastri, beberapa waktu lalu.

Sulastri mengatakan, kupat landan sudah ada sejak berpuluh tahun lalu. Perempuan berusia 58 tahun ini paham betul proses pembuatan kupat landan dan  sajian pendampingnya.

“Keunggulan kupat landan yaitu dari cara pembuatannya yang berbeda dari kupat-kupat lainnya,” katanya.

Dia menerangkan, kupat landan diproduksi menggunakan beras asli yang dihasilkan dari desanya. Beras itu dicuci hingga bersih, kemudian dimasukan ke dalam selongsong dan dimasukkan ke dalam air mendidih yang telah diberi campuran khusus.

“Untuk membuat kupat berwarna kemerahan tidak menggunakan pewarna makanan, itu direbusnya pakai air abu pelepah daun kelapa, hasil airnya nanti bening untuk menghasilkan air ini prosesnya seperti penyulingan,” ujarnya.

Proses penyulingan  itu,  kata Sulastri, membutuhkan waktu hingga semalam untuk menghasilkan air yang banyak yang kemudian digunakan untuk proses perebusan. Setelah matang,  kupat yang dihasilkan berwarna cokelat kemerahan.

“Kalau sudah matang, kupat landan harus didinginkan dulu, soalnya kalau tidak didinginkan tekstur kupatnya benyek, kalau sudah dingin enak teksturnya kenyal dan rasanya gurih,” ujarnya.

Sulastri mengemukakan, kupat landan biasanya dinikmati dengan sayur lodeh jantung pisang. Adapun lauknya adalah ikan senggiring goreng garing. Ikan senggiring adalah ikan khas Sungai Klawing. Lebih mantap jika ditambah dengan sambal.

Kupat landan kini menjadi wisata kuliner yang ditawarkan di pinggiran Sungai Klawing, melengkapi wisata susur sungainya. Berkawan dengan segelas wedang jahe, sensasi kuliner Sungai Klawing ini bakal sulit dilupakan.

905