Semarang, Gatra.com - Peserta Pameran mengeluhkan sepinya pembeli di Pesta Rakyat Jawa Tengah (Jateng Fair) 2019 di PRPP Semarang. Pasalnya, para pengunjung harus membayar biaya tiket masuk.
Salah satu pelaku UMKM, Retno Susilowati, yang berjualan di stan Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Jateng mengaku sepi pembeli. Ia berharap, penyelenggara Jateng Fair bisa memberi kebijakan yang menguntungkan para peserta pameran.
"Ini pengaruh dengan penjualan. Berharapnya masuknya bisa gratis, ini juga mempengaruhi pengunjung. Kalau di sini bayar, jadi yang datang kalangan menegah ke atas saja," katanya saat ditemui Gatra.com di Jateng Fair 2019 PRPP Semarang, Jumat (12/7) malam.
Penjual makanan olahan tersebut mengemukakan, para pengunjung telah terbebani biaya masuk kawasan PRPP, sehingga mereka enggan membeli barang dagangannya. "Seperti saya bawa anak 5, sudah bayar karcisnya lumayan. Masih parkir juga bayar," ujarnya.
Berbeda dari Retno, Husen Anggara, Pelaku UMKM dari Rembang, yang berjualan di stan PT Semen Gresik, mengaku penjualan dagangannya lumayan ramai. Itu karena stannya berada di Gedung Balai Merapi PRPP. "Kita dapat di Balai Merapi, stan makanan yang jual cuma kita, dan orang masuk lihat UMKM ke kita dulu. Jadi, pengunjung tertarik," ujarnya.
Husen mengaku, pada 15 hari pameran omzetnya mencapai Rp10 juta. "Kita jualan batik, makanan dan kopi dari Lasem. Lumayan ramai. Ada pengunjung dari luar kota dan luar provinsi juga kemarin," ujarnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak penyelenggara Pusat Rekreasi & Promosi Pembangunan (PRPP) Jateng masih enggan memberikan informasi jumlah pengunjung yang datang.
Pada Jateng Fair dengan tema "Glorious Borobudur" yang berlangsung sejak 28 Juni lalu akan ditutup pada 14 Juli 2019, iyu harga tiket weekday Rp15.000 dan weekend atau hari libur Rp20.000.