Mataram, Gatra.com-Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,5 mengguncang Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa terjadi Sabtu (13/7/) pukul 01.01.57 WITA. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=5,5 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,3.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,99 LS dan 117,82 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 km arah tenggara Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, pada kedalaman 43 Km.

Berdasarkan pantauan Gatra.com, Sabtu (13/7) pagi ini, gempa bumi cukup keras dirasakan sebagian besar masyarakat Lombok, meski pusat gempa berada di Kabupaten Sumbawa.

“Kita keluar rumah karena panik, gempa terasa cukup keras, buktinya jendela rumah kami bergetar. Warga lain juga turut keluar menyelamatkan diri,” kata sadarudin, Warga Aikmel, Lombok Timur. 

Warga lainnya, Inaq Muridun dari Jembatan Kembar, Kecamatan lembar, Kabupaten Lombok Barat juga merasakan getaran gempa yang membuat keluarganya berlari keluar dari rumah karena panik.

“Kita baru saja hendak tidur, karena kebetulan ada acara keluarga, langsung keluar berhamburan karena merasakan getaran gempa,” kata Inaq Muridun.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Mataram, Agus Riyanto dalam keterangan tertulisnya kepada Gatra.com mengatakan, jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi tergolong dangkal dan terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng. 

Ia menjelaskan, Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah basemen Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda). Sesuai hasil analisis, mekanisme sumber menunjukkan  gempa bumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme naik (thrust fault).

Menurut Agus, guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Sumbawa dalam skala intensitas V MMI, Bima, Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, Lombok Timur dalam skala intensitas IV MMI, dan Kuta, Karangasem II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Hingga pukul 01.30 WITA, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan M=3,1 dan M=3,7.

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Gempa Sabtu dini hari tidak menimbulkan tsunami,” tukas Agus.