Home Ekonomi Harga Daging Ayam Naik, Ada Disparitas Harga Hulu-Hilir

Harga Daging Ayam Naik, Ada Disparitas Harga Hulu-Hilir

Jakarta, Gatra.com – Harga daging ayam mulai merangkak naik. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) sejak tanggal 9-12 Juli, harga rata-rata daging ayam nasional sebesar Rp35.000/kg. Sementara itu, harga di Pulau Jawa sebesar Rp32.000/kg.

Sebelumnya, harga rata-rata daging ayam nasional sempat menyentuh titik terendah, yaitu sebesar Rp32.050/kg pada tanggal 2-5 April.

Sementara menurut data dari Kementerian Pertanian (Kementan), harga rata-rata ayam hidup (live bird/LB) 9-11 Juli di tingkat peternak sebesar Rp23.600/kg di tingkat nasional, sedangkan di Pulau Jawa Rp18,481/kg.

Sebagai informasi, harga acuan terendah dan tertinggi di tingkat peternak berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No.96 Tahun 2018 masing-masing sebesar Rp18.000/kg dan Rp20.000/kg. Sementara itu, jarga acuan tertinggi daging ayam adalah Rp34.000/kg

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Fini Murfiani mengatakan tingginya harga rata-rata di tingkat konsumen disebabkan karena terdapat harga LB yang cukup tinggi seperti pulau Sumatra, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

“Sampai dengan saat ini, sebagian besar ayam broiler dipasarkan dalam bentuk hidup (livebird) dan di pasar tradisional dijual dalam bentuk hot karkas (daging ayam segar), sehingga ada beban biaya faktor resiko terhadap susut dan kematian yang menyebabkan disparitas harga ditingkat konsumen dengan peternak sangat tinggi,” ungkapnya kepada Gatra.com, Jumat (12/7).

Ia menambahkan penyusutan bobot ayam selama perjalanan bisa mencapai sepuluh persen. Fini menerangkan hal ini berbeda apabila dipasarkan dalam bentuk karkas beku yang rantai pasoknya lebih pendek, sehingga harganya relatif lebih murah di tingkat pengecer.

Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Sugeng Wahyudi berpendapat tingginya harga daging ayam di tingkat nasional disebabkan oleh aksi ambil kesempatan bagi broker. “Kalau yang di pasar mengacu di lapangan betul terlalu tinggi karena terlalu banyak ayam (di tingkat peternak), ujarnya kepada Gatra.com, Jumat (12/7).

Sugeng menambahkan modal pedagang ayam sama dengan harga dari peternak dikalikan dengan 1,6 kali. Dengan demikian, harga ayam hot karkas akan sebesar Rp37.760/kg di tingkat nasional dan Rp29.569/kg di pulau jawa apabila mengacu pada harga LB terkini dari Kementan. Sama seperti penuturan Fini, perhitungan modal tersebut untuk menutup penyusutan bobot ayam.

Namun, Ia menolak anggapan bahwa kebijakan afkir ayam pada 26 Juni–9 Juli lalu menyebabkan kenaikan harga daging ayam. “Baru berdampak 50 hari atau awal agustus. Nanti suplai akan berkurang, ujarnya,” katanya.

 

366