Jakarta, Gatra.com- Kopi menjadi salah satu andalan pemasaran produk dari UMKM yang menjadi perhatian oleh Bank Indonesia (BI). BI menganggap ada potensi besar untuk pengembangan kopi Indonesia dapat terkenal di dunia.
Ketua Koperasi Sekunder Arabika Flores Bajawa, Albertus Gua, mengatakan sejauh ini BI telah berikan dukungan berupa fasilitas dan edukasi.
"Ada dana Rp75 juta disalurkan kepada kami sebagai bentuk pengembangan dari sisi kualitas dan kuantitas," ujarnya kepada Gatra.com, di Festival Karya Kreatif Indonesia (KKI), di Jakarta, Jumat (12/7).
Selain itu, ada juga dukungan edukasi seperti studi banding yang baru saja dilakukan di Kintamani, Bali.
"Kita disana mempelajari berbagai macam produk kopi dan bagaimana cara meningkatkan kualitas kopi," ujarnya.
Adapun bentuk edukasi seperti, memperkuat manajemen organisasi dan keuangan, serta pemasaran juga dilakukan sebagai bentuk pendorong sektor tersebut.
"BI telah membantu kita membuat kinerja sehingga koperasi lebih kuat dan membantu kita mendapatkan pendapatan lebih melalui pembelajaran, baik itu cara membuat packaging yang menarik hingga bagaimana memproduksi kopi dengan nilai yang mahal," jelasnya.
Albertus juga mengatakan, selama menjadi UMKM binaan BI, omset meningkat cukup drastis.
"Sebelumnya, rata-rata pendapatan yang kita peroleh hanya Rp700 juta, kali ini bisa capai Rp5,2 miliar," jelasnya.
Terkait program untuk dapat go digital, Albertus mengaku masih ada kendala di lapangan.
"Ya, kami masih membutuhkan pelatihan, pembinaan, dan pendampingan berkaitan dengan go digital," katanya.
Kopi Arabika Hores Bajawa rata-rata produksi meningkat dari 70 ton biji kopi, menjadi 150 ton biji kopi.