Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Megawati Institute, Arif Budimanta mendorong pemerintah daerah memberi karpet merah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berinvestasi. Tidak selalu memandang asalnya dari invertor asing ataupun dalam negeri.
"Ubahlah paradigma bahwa UMKM sebagai investor bagi daerahnya. Investor bukan hanya perusahaan besar," kata Arif dalam presentasi hasil riset Megawati Instituye kepada awak media di Jakarta, Jumat (12/7).
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri ini mencatat bahwa UMKM memberi sumbangan terhadap 97% serapan tenaga kerja dan 60% terhadap total PDB Indonesia.
Arif berpendapat tidak selamanya investor asing memiliki usaha dalam skala besar.
"Kalau Pemda masih berpikir investor dari pusat dan luar, bisa saja yang dari luar (investor asing) di tempat asalnya (malah) UMKM," selorohnya.
Menurutnya, transformasi fokus dari perusahaan besar menjadi UMKM, yang merupakan wujud pemerataan ekonomi Indonesia, apalagi 99,99% unit usaha Indonesia merupakan UMKM.
"Jika kita fokus menaikkan omzet usaha mikro sebesar 30% atau Rp63 ribu per hari dan usaha kecil naik 10%. Maka pertumbuhan ekonmi bisa tembus 7%, bahkan mencapai 9,3% (Pendapatan Domestik Bruto/PDB)," katanya