Palembang, Gatra.com – Para calon rektor (carek) Universitas Sriwijaya bersedia menjalin komitmen pada mahasiswanya, Jumat (12/7). Usai memaparkan visi dan misi dalam senat terbuka yang berlangsung di Aula Pasca Sarjana, kelima carek menandatangi selembar kain putih yang menjadi bagian dari komitmen mahasiswa dan para carek.
Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri, Nikmatul Hakiki mengatakan mahasiswa seharusnya menjadi bagian dari pemilihan rektor periode 2019-2023. Sayangnya, peran dan keberadaan mahasiswa malah tidak ditonjolkan.
"Program semua calon rektor sudah bagus, dan kita beri apresiasi itu. Tapi sayangnya, mahasiswa seperti kita tidak mendengarkan bagaimana program untuk mahasiswanya. Siapapun rektornya, kita harapkan ada keterbukaan dengan mahasiswa dan mendukung kegiatan mahasiswa,” ungkapnya.
Seperti sebelum-belumnya, ia mengatakan pemilihan rektor sama sekali tidak melibatkan suara mahasiswa. Seperti pada proses paparan program kerja calon rektor yang tidak mengundang banyak mahasiswa Unsri.
"Sebenarnya kami kecewa karena seluruh mahasiswa tidak diundang. Tanggal 3 Agustus kita akan adakan diskusi dan mengajak seluruh kelima calon rektor Unsri supaya semua mahasiswa tahu," pungkasnya.
baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/428247/millennials/ini-visi-misi-lima-calon-rektor-unsri-periode-2019-2023
Pada tempat yang sama, Ketua Panitia Pilrek Unsri, Alfitri mengatakan, setelah kelima calon rektor Unsri melakukan paparan visi dan misi, maka pihaknya bersama senat akan menentukan tiga nama yang terpilih. "Mohon maaf rapatnya tertutup, setelah proses penjaringan dilakukan, saya berharap akan mendapatkan tiga besar dan akan langsung dikirim ke Kemenristekdikti," ujarnya.
Selanjutnya, ketiga nama yang terpilih nanti akan langsung dikirimkan ke Kemenristekdikti. Pilrek Unsri kali ini, masih menggunakan metode manual, seperti sebelumnya. Pemilihan tahap pertama dilakukan oleh 78 anggota senat Unsri sesuai dengan statuta Unsri 2018. Adapun 78 anggota senat tersebut terdiri dari enam orang utusan fakultas terdiri dari 4 profesor dan 2 non profesor kemudian ditambah dekan fakultas. Selain itu, delapan orang rektor dan wakil rektor sebanyak 5 orang ditambah 1 direktur pascasarjana dan 2 ketua lembaga,
“Jika hadir semua maka persentasi suara dikali 35% suara dari Kemenristek dan muncul 42 suara," pungkasnya.
Reporter : Else