Tanjung Jabung Barat, Gatra.com - Proses pembangunan jembatan di sebelah Kantor Bupati Tanjung Jabung Barat ternyata menuai keluhan masyarakat. Pasalnya, jika melihat dari ketinggian tiang pancang yang ada saat ini, dipastikan setelah jembatan jadi, pompong tak akan bisa lagi melintas di sungai tersebut.
Ketua Ormas Rajawali Sakti, Sudirman mengungkapkan, beberapa hari lalu beberapa warga mengadu ke Ketua RT. Mereka mengeluhkan masalah tinggi jembatan tersebut. Warga takut, saat air pasang dan perahu pompong ingin melintas, bakal terhalang lantai jembatan. Dengan begitu, pembangunan jembatan sama saja memutus lintasan pompong warga selama ini.
"Ketua RT yang ngomong, kalau warganya mulai ngeluh. Jangan sampai jembatan terlalu rendah ke permukaan sungai. Nanti pompong nggak bisa lewat," kata Sudirman, Jumat (12/7).
Karena proyek jembatan tersebut tengah berjalan, Sudirman meminta agar Dinas PUPR mengkaji ulang tinggi jembatan. Sehingga pompong ke depannya tetap bisa melintas. Selain itu menurutnya, tidak relevan penggunaan kontruksi besi di air asin.
"Jika ada kelalaian dan keluhan warga yang lebih fatal, kita akan melakukan aksi di kantor bupati," ujar Sudirman.
Sudirman juga menyayangkan, pihak rekanan yang kurang memperhatikan keselamatan pekerjanya. Terbukti para pekerja tidak mengenakan helm dan rompi. Bahkan ada pekerja yang dibiarkan bertelanjang dada.
"Mulai dari sepatu, rompi hingga helm tidak diperhatikan. Ini kan aturan, apalagi ini proyek pemerintah," ucapnya.
Apa yang disampaikan Sudirman tersebut dibenarkan Amat, warga Sriwijaya. Menurutnya memang jika lantai jembatan tidak dibuat melengkung dan tingginya masih seperti tiang pancang tersebut, saat air pasang, pompong tidak akan bisa melintas.
"Pompong kan lewatnya cuma saat pasang. Kalau kalau melihat tiang pancang yang ada sekarang, pas pasang pompong pasti tidak bisa melintas," katanya.
Amat menyebutkan, biasanya saat pasang ada saja pompong yang melintas. Baik untuk mengantar barang maupun membawa ikan hasil tangkapan.
"Kalau surut ya dak ada, tapi kalau pasang selalu ada yang melintas," katanya lagi.
Sayangnya Kepala Dinas PUPR Tanjung Jabung Barat, Andi Achmad Nuzul belum bisa dimintai keterangannya terkait masalah ini. Ditemui di kantornya, Andi Nuzul tidak ada.