Adelaide, Gatra.com - Lebih dari 60 bangkai burung ditemukan terjatuh dari langit pada Selasa (9/7) dan Rabu (10/7) di Australia Selatan. Menurut keterangan tim penyelamat, burung-burung ini diduga keracunan.
Dilansir dari BBC, burung yang merupakan spesies kakatua ini ditemukan di dekat lapangan olah raga di Adelaide. 57 burung di antaranya merupakan jenis burung kakatua paruh panjang yang merupakan spesies yang dilindungi.
Hingga saat ini, pemerintah setempat masih menyelidiki penyebab kematian burung-burung ini. Beberapa burung ditemukan dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke dokter hewan, namun sayangnya mereka tidak dapat diselamatkan.
"Burung-burung tidak bisa terbang dan berbaring di tanah meratap kesakitan. Beberapa burung terlihat mengeluarkan darah dari mulut mereka. Itu segera membuat kita berpikir bahwa mereka keracunan, seperti yang telah kita lihat sebelumnya," ujar pendiri Casper's Bird Rescue, Sarah King, Jumat (12/7).
King menambahkan, jika memang burung-burung itu diracun, dia berharap akan ada laporan toksikologi yang dapat membantu melacak asal-usulnya.
"Ini adalah persyaratan umum bahwa orang harus mendaftar ketika mereka membeli racun," katanya.
Departemen Lingkungan dan Air Nasional Australia mengatakan hingga saat ini penyebabnya masih belum dapat dikonfirmasi. Berdasarkan keterangan juru bicara Departemen Lingkungan dan Air Nasional, pengujian penyakit dan toksin sedang berlangsung. Ia menambahkan, hal itu mungkin bisa memakan beberapa minggu untuk selesai.
Seorang dokter hewan yang melihat burung-burung itu, Trudy Seidel mengatakan, kemungkinan besar burung-burung itu telah diracuni.
Pelaku pembunuhan burung-burung ini, baik burung kakatua paruh panjang yang dilindungi maupun kakatua paruh pendek, dianggap mealnggar hukum dan dapat menerima denda atau bahkan dijatuhi hukuman penjara.
Dewan setempat sebelumnya telah menyerukan agar kakatua paruh pendek dibasmi karena spesies ini secara alamiah berperilaku menyebabkan kerusakan pada tanaman dan bahkan mengunyah lampu jalan.