Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jendral (Sekjen) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Ahmad Helmy Faishal Zaini menanggapi syarat rekonsiliasi dari kubu Prabowo Subianto dengan memulangkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab ke Indonesia.

Menurut Helmy, demi terciptanya persatuan, semestinya tidak perlu ada syarat dalam suatu rekonsiliasi.

"Jadi menurut saya rekonsiliasi lebih pada kembali membangun kebersamaan. Tidak perlu ada syarat ini, syarat itu," katanya di depan Kediaman K.H Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/7).

Poin penting dari rekonsiliasi, kata Helmy, adalah menciptakan persatuan bangsa dan menghilangkan polarisasi pendukung selama Pilpres kemarin. 

"Saya kira rekonsiliasi itu bagaimana mengembalikan suasana keakraban kekeluargaan dan harmoni dari seluruh rakyat Indonesia. Kita tahu bahwa pasca pilpres ini ya terpecah-pecah terutama melalui media sosial," lanjutnya.

Helmy mengatakan, banyaknya ujaran kebencian dan hoaks di media sosial juga harus disudahi. 

"Saya kira kita semua mengalami di grup-grup whatsapp menimbulkan konflik-konflik yang menurut saya harus disudahi," tegas dia.