Home Ekonomi Calon Auditor Ini Ingin DPR Jadi Mitra Sentimental BPK

Calon Auditor Ini Ingin DPR Jadi Mitra Sentimental BPK

Jakarta, Gatra.com - Salah satu kandidat anggota BPK RI 2019-2024 Riza Suarga memiliki pandangan tersendiri soal hasil audit BPK. Harusnya, hasil audit bisa dijadikan alat serta bahan dalam penyusunan APBN. 

"Kesalahan atau kekurangan masa lalu harus bisa jadi bahan perbaikan penyusunan APBN berikutnya. Tools dari suatu perencanaan kan audit. Borok maupun potensi suatu unit kerja bisa dibaca dari hasil audit," kata Riza saat ditemui Gatra.com, di Jakarta, Jumat (12/7).  

Dengan alasan ini, Ketua Umum Asosiasi Reklamasi Mineral dan Energi Indonesia (ARMI) tidak ambil pusing dengan penilaian WTP yang diberikan BPK. Fokusnya adalah kemampuan membaca peluang dan potensi  yang dimiliki oleh unit kerja yang di audit sehingga bisa mendapatkan penghasilan negara yang optimal. 

"Setiap kementerian dan lembaga harus punya neraca (balance sheet), sehingga Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas bisa runut memanfaatkan hasil audit BPK untuk perencanaan ke depan. Jangan berdiri sendiri-sendiri. Pemborosan namanya, " tegas Riza. 

Di sisi lain, Reza ingin BPK harus menjadi 'mitra sentimental' DPR. Meski secara struktural sesuai amanat UUD 1945 kedua institusi ini sejajar, dia ingin BPK mampu memberikan pengawasan ke DPR. 

"Auditor itu kan dari bangun tidur sampai tidur lagi ya urusannya meriksa unit kerja", tegas Riza yang saat ini juga menjabat sebagai Anggota Komite Teknis Teknologi Ramah Lingkungan KLHK. 

DPR saat ini banyak mendapat sorotan karena  prolegnas yang semakin tidak tertangani. Oleh sebabnya, ia menyarankan sesama lembaga tinggi negara tidak perlu "jaim" dalam menjalankan fungsi maupun kewenangannya. 

"Selama itu positif dan konstruktif bagi bangsa saya ingin tinggalkan hal yang berkaitan dengan protokoler untuk kerja team work demi kemaslahatan rakyat," ungkapnya.  

Sementara itu, menurutnya, konsep Audit 4.0 yang menerapkan antara lain Robotic Process Automation adalah pilihan masa depan yang sudah harus dikerjakan di lapangan.

 "Syarat auditor millennial adalah menguasai teknologi, memiliki akuntabilitas tinggi dan berintegritas," tutup Riza. 

553