Surabaya, Gatra.com - Pemkab Sumenep berambisi mengembangkan transportasi antarpulau. Salah satunya dengan membuat pelabuhan udara khusus pesawat amfibi di Pulau Masalembu. 

"Nanti rencana (pesawat amfibi) menggunakan perintis Airfast. Nanti take off-nya dari bandara darat, landing-nya di atas air," kata Wakil Bupati Sumenep Ahmad Fauzi, saat ditemui di Surabaya, Jumat (12/7).

Masalembu merupakan pulau terluar dari Kabupaten Sumenep. Butuh waktu belasan jam dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep, ke pulau yang dekat dengan Kalimantan dan Sulawesi tersebut.

Transportasi udara, sambung Fauzi, sangat mendesak karena kabupaten paling timur Pulau Madura ini memiliki 100 lebih pulau dan mayoritas berpenghuni. 

Pengembangan transportasi udara antarpulau ini terinspirasi dari pelabuhan udara di Pulau Bawah, Kepulauan Riau. Saat ini, Kementerian Perhubungan masih melakukan kajian terkait transportasi udara ini. 

"Masih dikaji. Tapi saya yakin bisa,” sambung dia.

Transportasi udara di Sumenep tepusat di Bandara Trunojoyo. Sejak dikomersialkan satu setengah tahun lalu, bandara yang dikelola pemkab ini baru melayani Surabaya-Sumenep (PP) dengan jadwal terbang sehari sekali menggunakan pesawat jenis ATR-72.

Reporter: Abdul Hady JM

Editor: Abdul Rozak