Pekanbaru, Gatra.com - Meski sudah akan hengkang dari Blok Kampar Provinsi Riau pada 2021 mendatang, ritme PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) untuk menjalankan aktivitas investasi sosial tidak surut.
Selain investasi sosial soal peningkatan SDM masyarakat di sekitar operasional perusahaan, Chevron juga kini sedang konsen terlibat pada edukasi restorasi gambut, minimal di kawasan konsesi perusahaan.
Kemarin, Kamis (11/7), Chevron meneken nota kesepahaman dengan Badan Restorasi Gambut (BRG). Fokusnya adalah mengedukasi masyarakat di 21 desa/kelurahan yang ada di lima wilayah --- Bengkalis, Kampar, Rokan Hilir, Kota Dumai dan Siak --- di Riau soal restorasi gambut.
Kedua pihak akan besinergi soal itu hingga 31 Desember 2020 mendatang.
Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna A Safitri mengatakan, nota kesepahaman tadi adalah bentuk sinergi memantapkan edukasi restorasi gambut di kawasan prioritas.
"Dan ini berada di wilayah target restorasi gambut. BRG sendiri terbuka untuk menjalin kerjasama yang efektif dan berdampak langsung pada masyarakat," katanya.
Dengan adanya kesepahaman ini, berarti deretan Desa Peduli Gambut (DPG) semakin panjang. Sebab sebelumnya sudah ada 364 desa yang didampingi di 7 provinsi prioritas restorasi gambut.
Bagi Chevron sendiri, program edukasi DPG ini adalah bagian dari investasi sosial perusahaan yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi dan pelestarian lingkungan melalui penigkatan kapasitas sumber daya manusia.
"Kami berkomitmen untuk bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan terutama pemerintah untuk menjaga kelestarian ekosistem gambut," kata Vice President Operation and Maintenance CPI, Budianto Renyut.
Adapun kegiatan yang bakal dilakukan pada program DPG ini antara lain edukasi masyarakat, peningkatan kapasitas melalui berbagai pelatihan, fasilitasi pembentukan kawasan pedesaan, perencanaan tata ruang desa dan kawasan pedesaan serta identifikasi dan resolusi konflik.