Copenhagen, Gatra.com - Peneliti Norwegia menemukan radiasi kecil pada kapal selam nuklir bekas Uni Soviet yang sudah tenggelam selama 30 tahun. Menurutnya, hal itu tidak beresiko bagi manusia dan habitat laut.
Peneliti Kelautan Norwegia, Hilde Elise Heldal mengatakan, level kebocoran tidak terlalu tinggi, sekitar 100 Becquerel (Bq) per liter dibandingkan dengan sekitar 0,001 Bq per liter di tempat lain di Laut Norwegia.
"Beberapa sampel yang diambil pada saluran ventilasi bangkai kapal selam mengandung kadar cesium radioaktif yang jauh lebih tinggi daripada yang biasanya. Namun, sampel lain dari saluran yang sama tidak mengandung nilai yang tinggi," katanya.
Heldal yang memimpin penelitian itu mengambil sampel air dari dalam saluran khusus kapal. Sebelumnya, Rusia telah melakukan hal yang sama pada 1990-an, dan terakhir diteliti kembali pada 2007.
"Jadi kita tidak terkejut menemukan level tinggi di saluran kapal itu. Apa yang kami temukan selama ini memiliki dampak yang sangat kecil pada ikan dan makanan laut Norwegia. Secara umum, kadar cesium di Laut Norwegia sangat rendah, dan karena bangkai kapal sangat dalam, polusi dari Komsomolets cepat diencerkan," paparnya.
Ekspedisi gabungan Norwegia-Rusia berangkat dari Tromsoe, Norwegia utara menuju Laut Barents Arktik di mana kapal selam Komsomolets di kedalaman 1.700 meter (5.610 kaki) pada 1989.