Jakarta, Gatra.com - Polisi masih memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora dengan memperpanjang masa operasi Tinombala. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, satgas itu sendiri sudah habis masa tugasnya sejak Juli 2019.
“Operasi Tinombala diperpanjang, tiga bulan ke depan. Harapannya 3 bulan ke depan berhasil menangkap Ali Kalora,” kata Dedi saat ditemui di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/7).
Dedi menambahkan, perpanjangan masa operasi itu karena pihaknya sudah menemukan persembunyian Ali Kalora. Mereka diduga bersembunyi di Gunung Biru, Poso, Sulawesi Tengah.
“Kami sudah menemukan titik koordinatnya tapi butuh waktu lebih panjang,” jelas Dedi.
Satgas Tinombala sebelumnya telah memberi ultimatum untuk Ali Kalora menyerahkan diri sejak Januari 2019. Polisi dan TNI juga terus memburu dengan menyebarkan foto Ali Kalora cs.
Kelompok Ali Kalora sendiri terdiri dari sepuluh orang, termasuk Ali. Namun, saat ini mereka terpecah menjadi dua kelompok, yang masing-masing beranggota enam orang dan empat orang.
MIT bertahan hidup dengan meminta perbekalan ke masyarakat. Mereka kerap mengancam masyarakat dengan senjata api, agar bisa memberikan apa yang diminta Ali cs.
Sisa senjata yang dimiliki kelompok ini hanya berjenis revolver sebanyak dua pucuk dan satu senjata laras panjang. Pergerakan kelompok MIT terus dimonitor oleh Satgas Tinombala.